Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 6, 2016

KELUCUAN DALAM KERIBUTAN


"Rama, segawone Jefri kula purih ngedalaken malih, amargi: 1) Katingale kanthi 3 ekor ambeting kotoran dumugi kamar; 2) Rm. Yadi katingal duka amargi ribut jegogipun ingkang makaping-kaping. Nyuwun pangapunten nggih" (Rama, anjing dari Jefri saya minta dikeluarkan lagi, karena: 1) Tampaknya dengan 3 ekor bau kotoran sampai kamar; 2)  Rm. Yadi tampaknya masah karena keributan anjing menyalak berkali-kali) kata-kata Rm. Bambang kepada Rm. Agung yang dikirim dalam pesan WA yang dijawab oleh Rm. Agoeng "Okay Rama". Itu terjadi pada hari Senin 29 Februari 2016. Hari di Domus Pacis memang ada kejadian yang agak membuat soal rumah. Anjing di dalam kandang rumah induk Domus amar ribut menyalak terus. Ketika menuju kamar makan untuk makan siang Rm. Bambang baru tahu bahwa kandang yang biasanya berisi 2 ekor golden, Kunti dan Thomas, bertambah 1 ekor anjing biasa. Ternyata itu anjing yang biasa ada di Komsos piaraan Mas Jefri yang sekarang ada di Semarang. Mungkin karena tak ada yang mengurus Rm. Agoeng dibantu Pak Tukiran memindahkannya di kandang anjing Domus.

Dalam makan siang hari itu Rm. Yadi menanyai satu persatu Rm. Harto, Rm. Tri Hartono dan Rm. Bambang apakah terganggu dengan suara anjing yang ribut. Ternyata tak ada yang mengatakan terganggu. Para rama Domus yang biasa makan bersama memang sudah biasa adaptasi dengan keadaan apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Domus Pacis. Rm. Bambang pun berpikir bahwa di hari berikut anjing-anjing itu akan terbiasa bersama sehingga tenang dan tentram. Tetapi karena di sore hari ada bau menyengat hingga kamarnya, Rm. Bambang akhirnya menemukan sumbernya dari kandang anjing. Biasanya kalau bau, hal ini terjadi pada saat tertentu dan hanya di dekat kandang. Ketika hal ini dikatakan oleh Rm. Bambang di hadapan beberapa karyawan, salah satu karyawan bilang "Rm. Yadi duka terus" (Rm. Yadi marah terus). Hal ini mendorong Rm. Bambang memerintahkan anjing tambahan di kandang dikembalikan ke tempat semula. Sesudah ini Rm. Bambang mengirim berita ke Rm. Agoeng sebagaimana tertulis di atas.

Di hari berikut Rm. Agoeng malah memproses pemindahan  kandang ke luar di kebun Domus. Pada saat omong-omong dengan Rm. Bambang, Rm. Agoeng berkata "Jan-jane Rm. Yadi sayang anjing nggih?" (Bukankah sebenarnya Rm. Yadi sayang anjing?). Pada waktu makan siang Rabu 2 Maret 2016 Rm. Bambang bilang ke Rm. Yadi "Dhek kula aken mindah asu, kula matur Rm. Agoeng dengan alasan Rm. Yadi duka terus" (Ketika saya meminta anjing dipandahkan, saya bilang ke Rm. Agoeng alasannya Rm. Yadi marah terus). Ternyata reaksi Rm. Yadi "Ha ha ha ha ..." tertawa terbahak-bahak. Rama-rama lain juga tertawa, karena yang mengatakan marah sebenarnya adalah salah satu karyawan. Ketika reaksi Rm. Yadi diinfokan lewat WA ke Rm. Agoeng, Rm. Agoeng membalas dengan permulaan "Hahaha ....."

0 comments:

Post a Comment