Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 31, 2016

Sabda Hidup


Jumat, 01 April 2016
HARI JUMAT
DALAM OKTAF PASKAH
warna liturgi putih 
Bacaan
Kis. 4:1-12; Mzm. 118:1-2,4,22-24,25-27a; Yoh. 21:1-14. BcO Kis. 3:12-4:4

Yohanes 21:1-14:
1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. 7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. 8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. 9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. 10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." 11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. 12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. 13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. 14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Renungan:
Saya membayangkan bagaimana wajah Petrus. Ia masih dirundung sedih dengan kematian Yesus. Ia mencoba move on dan berlayar lagi. Namun semalam-malaman ia tidak menangkap ikan sama sekali. Terbayang wajah duka Petrus. Mau mencoba move on eee yang ketemu adalah kegagalan. Namun Yesus paham dengan kondisinya. Ia memberi kelegaan kepada Petrus.
Kadang dalam kehidupan kita pun mengalami situasi seperti yang dialami Petrus. Suasa duka masih melingkupi kita. Kita ingin segera bangkit. Namun ketika bangkit kita pun tidak mendapatkan sesuatu. Rasanya kegagalan masih terus mengikuti kita. Kegagalan demi kegagalan kita temui. Hal itu bisa membikin kita frustasi.
Di antara duka yang kita alami ada suka yang sebenarnya bisa menjadi penghiburan kita. Dia berada di seputar kita. Namun kegelapan hati sering membuat kita tidak mampu melihat cahaya yang akan menuntun kita. Maka dalam situasi gelap jangan pernah lupa untuk membuka hati menangkap cahaya yang melingkupi kita. Tuhan akan memberikan pencerahan yang memberi hasil.

Kontemplasi:
Bayangkan suasana hati Petrus sebagaimana tertulis dalam Injil Yoh. 21:1-14. Bandingkan dengan pengalaman dirimu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu menemukan cahaya di kegelapan hidupmu.

Doa:
Tuhan Engkau selalu memberi kelegaan mereka yang berbeban berat. Semoga aku pun bisa menemukan cahaya ketika kegelapan melingkupi hidupku. Amin.

Perutusan:
Aku akan membuka hati untuk menangkap cahaya Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment