Selasa, 08 Maret 2016
Yohanes a Deo
warna liturgi
Ungu
Bacaan
Yeh. 47:1-9,12;
Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-16. BcO Im. 19:1-18,31-37
Yohanes
5:1-16:
1 Sesudah itu ada
hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 2 Di Yerusalem dekat
Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda;
ada lima serambinya 3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang
sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang
menantikan goncangan air kolam itu. 4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan
ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke
dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. 5 Di
situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 6 Ketika
Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah
lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau
sembuh?" 7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang
yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan
sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalanlah." 9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia
mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. 10 Karena itu
orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini
hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." 11 Akan tetapi ia
menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan
kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." 12 Mereka bertanya
kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu
dan berjalanlah?" 13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa
orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat
itu. 14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata
kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu
jangan terjadi yang lebih buruk." 15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan
kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. 16 Dan
karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan
hal-hal itu pada hari Sabat.
Renungan:
Suatu hari saya
bertemu dengan seorang yang terpelajar. Pendidikannya lumayan tinggi. Dia
berkeinginan bertemu dengan salah satu rama yang ada di domus. Ia ingin
didoakan oleh rama tersebut. Dia pun rela antre menunggu gilirannya bertemu
dengan rama tersebut.
Gambaran itu
memudahkanku membayangkan suasana orang-orang yang menanti goncangan air kolam
Betesda. Orang-orang itu yakin kalau air kolam bergoncang, dan mereka berhasil
masuk yang pertama maka mereka akan disembuhkan dari sakitnya. Kepercayaan itu
turun temurun. Sampai ada yang bertahun-tahun menantikan kesempatan tersebut.
Kadang-kadang
keyakinan seperti itu tidak mudah diterima orang umum. Tidak sedikit yang
meragukan bahkan meremehkan. Namun rasanya kita tidak perlu menghakimi mereka.
Walau kita mungkin sulit menerima, kita tetap bisa menghormati keyakinan
mereka.
Kontemplasi:
Bayangkan kala
dirimu mempercayai sesuatu. Ada orang yang meremehkan. Ada yang cuek. Ada yang
mendukung.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu bertahan dalam keyakinanmu.
Doa:
Tuhan berkatilah
orang yang percaya padaMu dan mengandalkan pertolonganMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
kepercayaanku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment