Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 23, 2016

Sabda Hidup


Kamis, 24 Maret 2016
KAMIS PUTIH
warna liturgi pagi Ungu-sore Putih 
Bacaan
Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15. BcO Rat. 5:1-22

Yohanes 13:1-15:
1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" 7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." 8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." 9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." 12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Renungan:
Hari ini kita merayakan hari Kamis Putih. Perayaan hari ini selalu mengesan dalam diri saya. Yesus sang guru dan Tuhan berkenan melepaskan bajunya dan membasuh kaki para murid. Tindakan membasuh kaki adalah tugas seorang hamba kepada tuannya. Namun Yesus sang tuan membasuh kaki para muridNya. Semestinya para muridlah yang mesti membasuh kaki Yesus. Yesus membalik semua itu. Guru, Tuhan menghambakan diri bagi para muridNya. Pemberian diri tersebut ditumpahkan Yesus pada masa akhir hidupNya sebagai manusia di dunia sebagai teladan yang layak dilanjutkan oleh para murid.
Kamis Putih selalu memuat panggilan bagi kita para pengikutNya untuk selalu mempunyai kerelaan hati memberikan diri bagi pelayanan. Kita sungguh diundang untuk mengosongkan diri dan saling menghambakan diri dan melayani.
Kiranya pada Kamis Putih ini kita pun layak meneruskan apa yang telah dimulai oleh Yesus. Di Gereja-gereja selalu dikenang upacara pembasuhan kaki itu. Mungkin baik juga kalau di rumah, kalau sempat berkumpul, kita juga melakukan pembasuhan sesama anggota keluarga. Sembari melakukan itu kita mengingat bahwa tugas pelayanan bisa kita lakukan di keluarga kita masing-masing. Kita memberikan diri kita kepada seluruh anggota keluarga dan memperdalam cinta yang telah kita miliki.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Pejamkan matamu. Bayangkan Yesus hadir membasuh kakimu. Ia pun mengutusmu untuk melakukan hal yang sama.

Refleksi:
Apa arti pembasuhan kaki bagimu?


Doa:
Tuhan, Engkau sungguh tulus melayani kami. Kauberikan dirimu secara utuh untuk kebersihan hidup kami. Semoga aku mampu menjaga hidupku dan meneruskan pelayananMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan melayani saudaraku yang paling tak terperhatikan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment