Jumat, 18 Maret 2016
Sirilus dr
Yerusalem,
warna liturgi
Ungu
Bacaan
Yer. 20:10-13;
Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42. BcO Bil. 22:1-8a,20-35
Yohanes
10:31-42:
31 Sekali lagi
orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. 32 Kata Yesus kepada
mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang
Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu
mau melempari Aku?" 33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena
suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau
menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah." 34 Kata Yesus kepada mereka:
"Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu
adalah allah? 35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut
allah sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan, 36 masihkah kamu berkata kepada
Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau
menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? 37 Jikalau Aku tidak
melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 38 tetapi
jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan
pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa
di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 39 Sekali lagi mereka mencoba
menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. 40 Kemudian Yesus pergi lagi
ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di
situ. 41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang
tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang
orang ini adalah benar." 42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Renungan:
Kebencian membuat
orang sering kehilangan akal. Mereka yang diliputi oleh benci akan sedemikian
rupa mencari cara agar mereka yang dibenci sengsara, tersingkir dan musnah.
Seringkali mereka sulit sekali diajak untuk berbicara baik-baik. Yang ada hanya
amarah dan keinginan untuk menyingkirkan.
Sebagian orang
benci kepada Yesus. Ajakan Yesus berdialog. Wacana Kitab Suci yang disampaikan
oleh Yesus tidak mereka tangkap dengan baik. Yang tersisa hanyalah keinginan
untuk menyingkirkan. "Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk
melempari Yesus" (Yoh 10:31).
Jangan biarkan
diri kita diliputi oleh rasa benci. Bebaskan diri kita dari dorongan ke sana.
Kebencian akan menghilangkan kemampuan budi kita dan ketajaman nurani kita. Ia
akan menggerakkan nafsu untuk menghapuskan sesama. Marilah kita mohon kepada
Tuhan agar dijauhkan dari rasa benci.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Yoh. 10:31-42.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu dalam menjauhkan diri dari rasa benci.
Doa:
Tuhan, PuteraMu
menjadi korban kebencian sekelompok orang. Kiranya Engkau berkenan menjauhkan
kami dari sikap benci. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menghalangi hadirnya sikap benci dalam diriku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment