Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 9, 2016

Sabda Hidup



Kamis, 10 Maret 2016
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47. BcO Bil. 3:1-13; 8:5-11

Yohanes 5:31-47:
31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, 38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. 39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. 41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. 44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

Renungan:
Dalam sinetron TOP ada satu tukang ojek yang selalu mengatakan, "Kata bapak saya....." Dia selalu mengatakan begitu kalau dimintai pendapat atau sedang mempertimbangkan sesuatu. Kata-kata bapaknya selalu dia munculkan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari pun kita bisa mengenang apa yang dikatakan orang tua kita. Kadang kita mengutipnya, dengan atau tanpa menyebut mereka, kala menanggapi sesuatu. Kata-kata orang tua mengesan di hati kita dan kita percaya pada kekuatan kata tersebut.
Yesus mengkritik orang Yahudi yang tidak percaya pada kehadiran dan kesaksianNya. "firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya" (Yoh 5:38). Ketidakpercayaan mereka membuat mereka menolakNya dan tidak ada firman yang menetap di hatinya.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Ingatlah satu dua kalimat Yesus yang mengesan di hatimu.

Refleksi:
Bagaimana sabda Yesus menghidupi dirimu?

Doa:
Tuhan ribuan kata telah Kauucapkan. Tidak banyak yang nyanthel di hatiku. Namun ada satu dua kalimat yang sungguh menguatkan hidupku. Terima kasih Tuhan. Amin.

Perutusan:
Aku akan menetapkan sabda Tuhan di hatiku.-nasp-

0 comments:

Post a Comment