Jumat, 11 Maret 2016
Hari Biasa Pekan
IV Prapaskah
warna liturgi
Ungu
Bacaan
Keb. 2:1a,12-22;
Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30. BcO Bil. 9:15-10:10,33-36
Yohanes
7:1-2,10,25-30:
1 Sesudah itu
Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea,
karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 2 Ketika itu
sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. 10 Tetapi
sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ,
tidak terang-terangan tetapi diam-diam. 25 Beberapa orang Yerusalem berkata:
"Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 26 Dan lihatlah, Ia berbicara
dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah
pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi
tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang,
tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 28 Waktu Yesus
mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu
dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku
diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29 Aku kenal Dia, sebab Aku
datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." 30 Mereka berusaha
menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya
belum tiba.
Renungan:
Yesus memasuki
wilayah yang berbahaya. Ia secara diam-diam masuk ke lingkungan orang-orang
yang hendak membunuh dia. Ia pun bercakap-cakap dengan para pemimpin yang
hendak menangkapnya. Bahkan Ia sempat memberikan pengajaran. Orang-orang pun
berusaha menangkap Dia, namun tak ada seorangpun yang mampu menyentuh Dia.
Dalam masa-masa
tertentu kita pun kadang mesti memasuki wilayah yang berbahaya. Wilayah itu
sungguh menggoncangkan ketenangan hidup kita. Namun kita tidak bisa menghindar.
Mau tidak mau kita harus memasuki wilayah tersebut.
Kiranya
ketenangan hati Yesus kala memasuki wilayah bahaya pantas kita mohon dan
teladan. Ada banyak kemungkinan yang bisa membebaskan kita walau kita berada di
wilayah bahaya. Bersama Dia kita akan bisa melepaskan diri dari ancaman yang
mematikan.
Kontemplasi:
Bayangkan Injil Yoh.
7:1-2,10,25-30. Bandingkan dengan pengalamanmu kala memasuki wilayah bahaya.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu ketika melepaskan diri dari bahaya.
Doa:
Tuhan, berikanlah
ketenanganmu. Semoga aku mampu melewati area bahaya dalam hidupku. Amin.
Perutusan:
Aku akan menimba
ketenangan Tuhan Yesus dalam menghadapi bahaya. -nasp-
0 comments:
Post a Comment