HARI OKTAF PASKAH
Rabu, 30 Maret 2016
Lukas
24:13-35
24:13.
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama
Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
24:14
dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
24:15
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus
sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
24:16
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat
mengenal Dia.
24:17
Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu
berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18
Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau
satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ
pada hari-hari belakangan ini?"
24:19
Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang
terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa
dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa
kami.
24:20
Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk
dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan
bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu
terjadi.
24:22
Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta
mereka telah pergi ke kubur,
24:23
dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah
kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.
24:24
Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang
benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka
lihat."
24:25
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya
hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
24:26
Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya?"
24:27
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh
Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
24:28
Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak
meneruskan perjalanan-Nya.
24:29
Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama
dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir
terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap
dari tengah-tengah mereka.
24:32
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar,
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab
Suci kepada kita?"
24:33
Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati
kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman
mereka.
24:34
Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan
diri kepada Simon."
24:35 Lalu kedua orang itupun
menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal
Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, agama terutama dikenal pertama-tama dari tata upacara ritualnya. Bagaimana orang melakukan doa dan atau ibadat, hal ini sudah menunjukkan apa yang menjadi agamanya.
- Tampaknya, upacara ritual keagamaan dimaksudkan agar orang mantap dalam beriman. Tidak jarang agama dalam tata upacaranya memasukkan bacaan-bacaan suci yang diharapkan dapat membuat orang tergugah hatinya agar makin berbakti pada Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa seindah apapun tata upacara agama dan setekun apapun orang menjalaninya, bagi orang yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin hal itu tidak akan membangkitkan kesadaran akan hadirat Tuhan dan membuat hidup bersemangat kalau tidak dilandasi pembicaraan tentang peristiwa hidup kongkret sehari-hari dalam bacaan buku suci. Dalam yang ilahi orang akan merenungkan segala ajaran suci dan menjalani doa dan atau ibadat dalam konteks kehidupan kongkret yang dihadapi.
Ah, kalau
sudah rajin doa dan ibadat artinya beragamanya sudah baik.
0 comments:
Post a Comment