Sabtu, 12 Maret 2016
Hari Biasa
Pekan IV
Prapaskah
warna liturgi
Ungu
Bacaan
Yer. 11:18-20;
Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53. BcO Bil. 11:4-6,10-33
Yohanes
7:40-53:
40 Beberapa orang
di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata:
"Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 41 Yang lain berkata:
"Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias
tidak datang dari Galilea! 42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias
berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu
tinggal." 43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena
Dia. 44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada
seorangpun yang berani menyentuh-Nya. 45 Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu tidak membawa-Nya?" 46 Jawab penjaga-penjaga itu:
"Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" 47 Jawab
orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan? 48 Adakah
seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di
antara orang-orang Farisi? 49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum
Taurat, terkutuklah mereka!" 50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang
dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka: 51 "Apakah hukum
Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang
mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" 52 Jawab mereka: "Apakah
engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa
tidak ada nabi yang datang dari Galilea." 53 Lalu mereka pulang,
masing-masing ke rumahnya,
Renungan:
Akhir-akhir ini
kita disuguhi berita tentang pilkada DKI th 2017. Makin banyak orang yang
bermunculan ingin menantang Ahok. Ada yang mantan menteri, ada yang anggota
DPRD ada juga yang capres beberapa waktu pemilihan yang lalu. Kehadiran Ahok
menimbulkan pertentangan banyak orang di sekitarnya. Ada yang suka dan mengakui
keberhasilannya, ada pula yang selalu melihat kekurangannya.
Banyak orang pun
bertentangan ketika melihat Yesus. Ada yang mengakuiNya sebagai orang besar dan
nabi, tapi ada pula yang menentangNya. Perdebatan mereka begitu tajam
sampai-sampai ayat-ayat Kitab Suci digunakan sebagai materi penguat
pendapatnya.
Fenomena orang
tertentu memang sering mengusik banyak orang. Mereka yang terkena imbas akan
kehadirannya akan berteriak paling lantang untuk melawannya. Mereka yang cerdas
pun sering tampak konyol pendapatnya kala menampakkan perlawanan. Mungkin emosi
untuk mengalahkanlah yang lebih berkuasa. Mestinya dengan kecerdasannya dia
menampilkan suatu perkataan dan gagasan yang lebih cerdas, bukan
kekonyolan-kekonyolan karena emosi.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Yoh. 7:40-53. Bandingkan itu dengan fenomena Pilkada di daerahmu
atau DKI.
Refleksi:
Bagaimana mampu
menerima mereka yang berani menegur kita?
Doa:
Tuhan berikanlah
aku kecerdasan emosi untuk menangkap teguran dan kelapangan hati untuk tetap
menerima mereka yang menegurku. Amin.
Perutusan:
Aku akan berusaha
menguatkan kecerdasan emosiku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment