Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 16, 2016

Lamunan Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Kamis, 17 Maret 2016

Yohanes 8:51-59

8:51. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
8:52 Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.
8:53 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?"
8:54 Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami,
8:55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.
8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."
8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, tak ada orang yang menolak bahwa semua orang memiliki keterbatasan hidup. Pada suatu saat orang akan mengalami kematian.
  • Tampaknya, pada umumnya orang menggambarkan kematian sebagai hilangnya nyawa dari badan. Secara medis kematian ditandai dengan berhentinya aktivitas jantung dalam diri seseorang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa mengalami keheningan sebagai buah keakrabannya dengan kedalaman batin akan menghayati kesejatian kematian sebagai sikap menolak amanat relung hati sehingga bila mampu mendengarkan amanat tersebut dan mentaatinya dia akan mengalami hidup berkelanjutan yang berasal dari saat yang melebihi lahirnya leluhur. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dapat mengalami kedewasaan rohani sehingga dapat lebih tua dari orang tuanya.
Ah, bagaimanapun setiap orang tua akan lebih dewasa dari pada anak-cucunya.

0 comments:

Post a Comment