Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, March 28, 2016

Lamunan Pekan Paskah I

HARI OKTAF PASKAH
Selasa, 29 Maret 2016

Yohanes 20:11-18

20:11. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Butir-butir Permenungan
  • Katanya, yang namanya perpisahan dapat membuat orang mengalami kehilangan. Perpisahan antar orang yang memiliki hubungan dekat dapat membuat orang dapat mengalami goncangan batin.
  • Katanya, ada ucapan Perancis yang berbunyi partir c’est mourir en peau (perpisahan merupakan kematian kecil). Maka tidak mengherankan kalau kematian jauh dapat membuat susah karena menjadi perpisahan amat besar.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi orang yang biasa bergaul dengan kedalaman batin segala yang segar dan selalu baru justru datang dari setiap berhentinya yang biasa terjadi sehingga segala perpisahan bahkan kematian adalah saat mengalami kesejatian kebaruan dan kesegaran hidup. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu siap mengalami segala selesainya yang biasa terjadi sehari-hari sebagai datangnya kebaruan yang menyegarkan jiwa.
Ah, kalau yang biasa terjadi sudah baik harus dipertahankan.

0 comments:

Post a Comment