Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 27, 2016

Sabda Hidup



Senin, 28 Maret 2016
HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15. BcO Kis. 1:1-26

Matius 28:8-15:
8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." 11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. 12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." 15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Renungan:
Sebuah kebenaran diubah menjadi kesalahan karena uang. Sebuah fakta ditutupi oleh persekongkolan kuasa dan uang. Imam-imam kepala dan para tua-tua ingin mengubah fakta kebangkitan Yesus dengan menyogok para serdadu. Mereka meminta para serdadu untuk memberikan kesaksian palsu (bc. Mat 28:11-15).
Permainan seperti itu nampaknya masih terus berlangsung sampai sekarang. Banyak penguasa rela mengucurkan banyak uang untuk menutupi kejahatan yang dilakukan. Bahkan tidak sedikit yang membuat suatu sistem yang bisa menjaga dirinya dari ancaman bersalah.
Namun demikian jiwa para perempuan layak untuk kita teladani. Walau ada arus membelokkan fakta Yesus telah bangkit, mereka tetap mebawa kabar kebangkitan tersebut (bc Mat 28: 8-10). Kita tetap perlu terus menyuarakan kebenaran walau ada gerakan kuat untuk mengalihkan berita tersebut. Yesus akan mendampingi kita. "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku" (Mat 28:10).

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Ingatlah satu dua peristiwa yang kauketahui kebenarannya namun kisah yang dikembangkan berbeda.

Refleksi:
Bagaimana bertahan dalam warta kebenaran?

Doa:
Tuhan, semoga aku mampu menjaga pesan kebenaran. Amin.

Perutusan:
Aku tidak takut mewartakan kebangkitan Kristus. -nasp-

0 comments:

Post a Comment