Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, March 22, 2016

Sabda Hidup



Rabu, 23 Maret 2016
HARI RABU DALAM PEKAN SUCI
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25. BcO Rat. 3:1-33

Matius 26:14-25:
14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" 18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." 19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" 23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." 25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

Renungan:
Suatu kali seorang bapak menceritakan pengalamannya menjaga imannya kepada Tuhan Yesus. Suatu kali ia ditawari jabatan yang tinggi. Namun untuk jabatan tersebut dia mesti meninggalkan imannya. Si Bapak itu menolak. Maka jabatan itu tidak jadi miliknya, bahkan posisi dia pun diturunkan. Bapak itu ikhlas. Ia lebih ingin menjaga imannya daripada sekedar jabatan.
Tindakan bapak ini berbeda dengan tindakan Yudas. Yudas menjual Yesus gurunya dengan tiga puluh uang perak (bdk Mat 26:14). Ia melepaskan orang yang selalu mengasihinya, menuntunnya, membimbingnya dengan sejumlah uang.
Dalam dunia kita tantangan meninggalkan iman kepada Yesus selalu ada. Tantangan itu bisa berupa uang, kuasa, jabatan bahkan juga cinta. Tidak sedikit orang meninggalkan Yesus karena alasan cinta, menikah. Rasanya kita pun perlu sungguh membatinkan kembali pengalaman iman kita kepada Yesus. Jangan sampai kita menjadi Yudas-yudas baru di dunia sekarang ini. Tetap teguh dalam iman kepada Yesus.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mat. 26:14-25. Bandingkan tindakan Yudas itu dengan kejadian-kejadian masa kini.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu menjaga iman kepada Tuhan Yesus.

Doa:
Bapa kuatkan hatiku untuk setia pada PuteraMu. Tuntunlah mereka yang lagi berada dalam kebimbangan. Amin.

Perutusan:
Aku akan bertahan dalam iman kepada Tuhan Yesus. -nasp-

0 comments:

Post a Comment