Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 20, 2016

Sabda Hidup


Senin, 21 Maret 2016
HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11. BcO Yer. 26:1-15

Yohanes 12:1-11:
1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. 2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" 6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." 9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. 10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, 11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Renungan:
Suatu kali seorang pastor bercerita bahwa parokinya baru saja menerima hibah sebidang tanah. Tanah yang cukup luas itu diberikan dengan cuma-cuma kepada Gereja. Cerita punya cerita ada banyak umat yang merelakan tanah miliknya untuk Gereja. Spontan aku ngerasa bahwa syukur dan harapan seseorang membuat mereka rela menyerahkan miliknya.
Maria bersyukur karena Lazarus telah dibangkitkan oleh Yesus. Dirinyapun telah dibangkitkan dan diangkat dari situasi dosa. "Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu" (Yoh 12:3). Minyak yang mahal dan mahkota kepalanya, rambut, dia gunakan untuk menyeka dan mengelap kaki Yesus. Ia memberikan yang terbaik dan mahkota dirinya untuk Tuhan.
Syukur memang tidak bisa dihitung dengan angka. Setiap orang yang bersyukur akan sangat rela melakukan sesuatu, walau untuk itu harus berbiaya mahal, bahkan meletakkan mahkotanya di kaki Tuhan. Syukur membagikan kebahagiaan kepada banyak orang.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Datanglah ke perjamuan orang yang sedang bersyukur. Lihatlah kerelaan orang tersebut dan cahaya bahagia di wajahnya.

Refleksi:
Tulislah tindakanmu kala bersyukur.

Doa:
Bapa, terima kasih atas rahmat yang telah Kauberikan. Terima kasih atas pribadi-pribadi yang mempunyai kerelaan bagi GerejaMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan mensyukuri kebaikan banyak orang demi Gereja dan Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment