Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, January 14, 2014

BERSAHABAT DENGAN KEMATIAN (Sajian 13)


Kolom "Pastoral Ketuaan" akayang tak bisan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 


Air Mata Belas Kasih

Mungkin terasa aneh untuk mempertimbangkan kesedihan sebagai jalan kepada belas kasih. Tetapi itu betul. Kesedihan memintaku untuk membiarkan dosa-dosa dunia - termasuk dosaku - untuk menusuk hatiku dan membuatku menangis, dengan banyak cucuran air mata untuk mereka. Tak ada belas kasih tanpa banyak air mata. Kalau bukan karena air mata yang mengucur dari mataku, paling tidak harus ada air mata yang membual dari hatiku. Ketika aku mempertimbangkan ketersesatan anak-anak Allah yang begitu besar, nafsu kita, keserakahan kita, kekejaman kita, kemarahan kita, kebencian kita, dan ketika aku memandangnya melalui mata hati Allah, tidak bisa tidak aku menangis dan meratap dalam kesedihan.

Ratapan ini adalah doa. Hanya tinggal sedikit orang berkabung di dunia ini. Namun ratapan adalah latihan hati yang memandang dosa dunia, dan dengan sendirinya tahu nilai penderitaan dari kemerdekaan tanpa mana kasih tidak akan berkembang. Aku mulai melihat bahwa kebanyakan doa adalah ratapan. Ratapan ini begitu dalam, tidak hanya karena dosa manusia demikian besarnya, tetapi juga - dan lebih-lebih lagi - karena kasih ilahi begitu tak terbatas. Untuk menjadi seperti Bapa, yang kuasa tunggal-Nya adalah belas kasih, aku harus mengucurkan air mata yang tak terhitung dan dengan demikian mempersiapkan hatiku untuk menerima siapa saja, bagaimanapun perjalanan yang telah mereka lakukan, dan mengampuni mereka dari hati itu.
dari The Return of the Prodigal Son

0 comments:

Post a Comment