Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, January 22, 2014

Sabda Hidup


Kamis, 23 Januari 2014
Yosepha Maria dr Beniganim
warna liturgi Hijau
Bacaan:
1Sam. 18:6-9; 19:1-7; Mzm. 56:2-3,9-10a,10bc-11,12-13; Mrk. 3:7-12

Markus 3:7-12:
3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,
3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.
3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah."
3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.


Renungan:
Membaca bacaan Injil hari ini bayangan saya langsung melayang pada berita-berita tentang pembagian sembako. Dalam berita-berita itu ditampilkan bagaimana kumpulan banyak orang yang berdesak-desakan untuk mendapatkan jatah sembako itu. Tidak jarang ada korban dalam peristiwa itu.
Cerita di Injil pun menjadi tampak sangat wajar. Yesus yang dikerumi banyak orang minta disediain perahu agar Ia tidak terhimpit oleh orang banyak itu. Tindakan Yesus ini sangat tepat karena orang-orang yang disembuhkan ingin menjamahNya. Mereka yang kerasukan setan jatuh tersungkur di hadapanNya.
Ada banyak peristiwa dalam hidup kita. Setiap peristiwa menggugah sikap yang khas. Kadang kita bisa berkonfrontasi langsung, namun tidak jarang perlu tindakan menyingkir ke tempat yang tidak membahayakan keselamatan. Ketika kita tahu bahwa yang kita alami bisa menimbulkan bahaya yang mengancam keselamatan rasanya kita tidak perlu memaksakan diri untuk menghadapinya secara frontal. Kita perlu mencari tempat dan situasi yang aman agar kita tetap bisa melanjutkan perbuatan baik.

Kontemplasi:
Tutuplah matamu sejenak. Hadirkan satu peristiwa yang membahayakan keselamatanmu yang memaksamu menyingkir sejenak. Rasakan apa yang terjadi dan tanyakan kenapa dirimu memilih tindakan itu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu ketika mengatasi persoalan yang membahayakan keselamatanmu.

Doa:

Ya Yesus, Tuhan dan Guru hidupku, terima kasih telah mengajariku mengatasi persoalan-persoalan pelik dengan cara-cara sederhana. Amin.

Perutusan:
Aku akan waspada dan selalu sadar akan kapasitasku untuk menghadapi persoalan-persoalan yang kualami.

0 comments:

Post a Comment