Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 12, 2014

Sabda Hidup


Senin, 13 Januari 2014
Hilarius
warna liturgi Hijau
Bacaan:
1Sam. 1:1-8; Mzm. 116:12-13,14,17,18-19; Mrk. 1:14-20

Markus 1:14-20:
14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 18 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. 20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Renungan:
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus mengatakan, "waktunya telah genap"(ay.15). Dan sesudah itu Ia berjalan menyusuri danau Gallilea. Saya yakin saat itu Yesus bukan sekedar ingin klinthong-klinthong, tetapi Ia mencari orang untuk diajak bekerjasama. Ia mencari bala. Mencari murid. Dan Ia menemukan Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes.
Untuk mendapatkan murid Yesus tidak berhenti di rumahNya. Dalam bahasa sekarang Yesus menjemput bola. Ia mencari dan menemukan. Dan kalau kita lihat lebih jauh lagi Ia mendidik dan memelihara yang telah ditemukan. Ia menjaga mereka agar tetap bersatu dengan diriNya. Kadang Ia lembut pada mereka, namun tidak jarang Ia pun menegur mereka dengan keras. Tidak ada yang dibuang dari yang terpilih itu. Yudas Iskariot pun tidak dibuang, namun ia membuang sendiri kesempatannya mendapatkan Kerajaan Allah.
Mencari, menemukan, mendidik dan memelihara merupakan kata kunci yang kutemukan dari sikap Sang Guru ini. Kiranya kata-kata kunci ini bisa kita gunakan dalam aneka relasi dan profesi kita. Semoga kita pun mempunyai dinamika seperti itu, walau harus melalui jalan yang tidak mudah.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan salah satu pilihan hidupmu. Lihatlah kembali bagaimana mencari, menemukan, mendidik dan memeliharanya.

Refleksi:
Apa yang sudah kaulakukan untuk menjaga pilihanmu?

Doa:
Tuhan, semoga aku tekun mencari sampai menemukan, dan ketika menemukan akupun sanggup mendidik dan memeliharanya. Amin.

Perutusan:
Aku mempunyai tenaga, waktu dan biaya untuk pilihanku.

0 comments:

Post a Comment