Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, January 10, 2014

Sabda Hidup


Sabtu, 11 Januari 2014
Hari Biasa sesudah penampakan Tuhan
warna liturgi Putih
Bacaan:
1Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22-30

Yohanes 3:22-30:
22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. 23 Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, 24 sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. 25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. 26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." 27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. 28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. 29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Renungan:
Bagi Yohanes kehadiran tokoh lain bukan suatu ancaman bagi eksistensinya. Ia melihat kehadiran tokoh itu dalam kaitannya dengan perutusan dan kehendak Tuhan. Tidak penting tokoh itu akan terkesan lebih besar darinya karena yang utama bukan kebesaran dirinya namun terwujudnya perutusan dan kehendak Allah untuk menyelamatkan.
Hari-hari ke depan kita akan menyaksikan suatu suksesio kepemimpinan di negara kita. Ada pileg dan pilpres. Sebagian dari mereka ada kemungkinan akan digantikan oleh orang baru. Genderang persaingan merebut hati warga untuk memilih pun sudah berdentang. Banyak calon sudah memasang aneka baliho yang pasti tidak murah harganya. Partai-partai pun mengadakan konvensi untuk memilih jagoannya. Bagi saya ya mangga-mangga saja. Namun belajar dari Yohanes rasa saya para calon itu mesti siap dengan segala hal yg akan terjadi. Mereka perlu menyiapkan diri untuk menerima kenyataan bahwa ada orang yang lebih dipilih darinya. Ia tidak akan marah walau kalah. Maka perlu berpegang bahwa kehendak dan dan rencana Allah. Pegangan ini menguatkan langkah.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Hadirkan para calon dan pilihlah mereka menjadi yang utama sesuai hati nuranimu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu digantikan oleh orang lain.

Doa:
Tuhan, semoga aku lebih mengutamakan kehendak dan rencanamu menghadirkan keselamatanMu. Amin.

Perutusan:
Aku siap menang dan siap kalah.

0 comments:

Post a Comment