Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 20, 2014

KUNJUNGAN KE RAMA TRI





Malam itu, Rabu 16 Januari 2014, ketika sedang makan malam Mbak Tari berkata kepada Rama Tri Wahyono "Rama wonten tamu kangge Rama Tri" (Rama, ada tamu untuk Rama Tri). Rama Bambang berkata "Diaturi tindak mriki mawon" (Diminta datang ke sini saja) yang disambung oleh Rama Agoeng "Sisan diaturi dhahar" (Sekalian dipersilahkan makan). Ternyata tamu yang datang adalah dokter Purwoko dan isteri yang tinggal di Jalan Melati dekat gedung Gereja Paroki Baciro. Pasangan suami istri itu ketika masuk ruang makan langsung menyalami Rama Tri, Rama Yadi, Rama Harto, Rama Agoeng, dan Rama Bambang yang baru saja menyelesaikan makan malamnya. Ternyata mereka sudah amat akrab dengan Rama Yadi dan Rama Tri karena pernah tinggal di kampung Maguwa yang masuk Paroki Kalasan dan mengalami pelayanan kedua rama ini.

"Menika wonten roti damelan kula piyambak lho, mangga dipun kedhepi" (Ini ada roti buatan saya sendiri, silahkan mencicipi) kata Bu Purwoko sambil mengedarkan dos berisi penuh roti. Beliau membawa dua macam kue dalam dua dos. Semua rama kecuali menikmatinya Rama Bambang yang tidak mengambil karena alasan kesehatan. Rama Bambang malah berkata "Niku oleh-oleh ngge Rama Tri, ta? Diaturke teng kamare mawon" (Itu oleh-oleh untuk Rama Tri, ta? Diletakkan di kamarnya saja) yang langsung dijawab Bu Pur "Mboten, kangge sadaya" (Tidak untuk semua). "Yen ngaten dhahar sisan" (Kalau begitu silahkan Anda sekalian makan malam) sambung Rama Agoeng. Tetapi sepasang suami istri ini hanya mengucapkan terima kasih tanda menolak karena sudah makan malam juga. Pembicaraan banyak berkisar pada nostalgia pengalaman masa lampau ketika berada dalam penggembalaan Rama Yadi dan Rama Tri. Mereka juga minta agar kapan-kapan semua rama Domus Pacis mau dijemput untuk makan siang di rumah mereka. Ketika akan pulang Pak Purwoko berkata "Rama, tadi saya baru saja berbicara di Universitas Kristen Duta Wacana dan dapat amplopan. Saya tidak tahu berapa isinya, ini untuk rama-rama ya" sambil mengulurkan amplop yang tentu berisi uang honor. Rama Agoeng berkata "Yen niku sing nampi Rama Yadi, amargi piyambakipun bendahara komunitas" (Kalau itu yang menerima Rama Yadi, karena beliaulah bendahara komunitas."

0 comments:

Post a Comment