Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, January 16, 2014

BERSAHABAT DENGAN KEMATIAN (Sajian 15)



Kolom "Pastoral Ketuaan" akayang tak bisan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Koreografi Kematian

".... ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari" (Pengkhotbah 3:4). Namun meratap dan menari tidak pernah terpisahkan sepenuhnya. Saat-saat keduanya tidak perlu runtut satu sesudah yang lain. Nyatanya, saat-saatnya bisa saja bersamaan. Meratap dapat berganti menjadi menari dan menari menjadi meratap tanpa suatu titik yang jelas di mana yang satu berhenti dan yang lain dimulai.

Seringkali kesedihan mengakibatkan kita dapat membuat koreografi tarian, sedangkan tarian kita menciptakan ruang bagi kesedihan kita. Kita kehilangan sahabat yang terkasih, dan di tengah air mata kita menemukan suatu sukacita yang tidak kita kenali. Kita merayakan kesuksesan, dan ditengah pesta kita merasakan kesedihan yang mendalam. Meratap dan menari, kedukaan dan tawa riang, kesedihan dan kegembiraan - kesemuanya bersama-sama membentuk badut berwajah sedih dan badut berwajah bahagia yang membuat kita menangis sekaligus tertawa. Marilah kita percayai bahwa keindahan hidup kita tampak manakala meratap dan menari saling bersentuhan.
dari Bread for the Journey

0 comments:

Post a Comment