Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, January 31, 2014

Sabda Hidup


Sabtu, 01 Februari 2014
Kandelaria, Marie Anna Vaillot, Odilia Baumgarten
warna liturgi Hijau
Bacaan:
2Sam. 12:1-7a,11-17;Mzm. 51:12-13,14-15,16-17; Mrk. 4:35-41

Markus 4:35-41:
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Renungan:
Sembilan belas tahun yang lalu kami sedang retret angkatan di Baturaden. Selepas makan siang aku duduk di depan kamarku sambil menikmati sebatang rokok. Tiba-tiba seorang teman datang dan memberitahu bahwa satu teman sakit. Katanya, "Kakinya kaku." Kujawab dengan asal-asalan, "Diamputasi saja." Dia dengan agak jengkel berkata, "Iki serius, aja guyon!" "O serius ta, ya kutengok dulu," jawabku.
Aku pun mengikuti temanku tadi. Saat di depan pintu kamar teman yang sakit, kuliat wajah-wajah tegang. Dalam hati aku berguman, "Wow serius benar." Teman-temanku yang biasa bercanda pun tampak tegang. Spontan kukatakan, "Baik, kita bawa dia ke rumah sakit. Aku akan minjam mobil pada Rama pendamping." Karena kala itu aku belum bisa nyopir maka kuminta teman yg bisa nyopir untuk bersiap2. Setelah semua beres, teman itu kami bawa ke RS.
Situasi panik bisa membuat orang takut sampai tidak tahu harus berbuat apa. Para murid Yesus pun tidak tahu harus bagaimana mengatasi topan. Mereka pun membangunkan Yesus yang sedang tertidur. Yesus pun bangun dan meredakan topan. Saya dan anda pada suatu waktu mungkin mengalami "badai" dan "topan". Kita tidak boleh panik. Belajar dari Yesus kita mohon agar kita mempunyai kemampuan yang memadai untuk mengatasi segala permasalan kia, sekaligus menunjukkan bhw Bapa akrab dan segera akan menolong kita.

Kontemplasi:

Pejamkan matamu, ingatlah salah satu kejadian yang membawamu berada dalam kondisi mencemaskan dan menakutkan. Semua orang panik. Lalu hadirkan kisah itu dalam kisah injil hari ini.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu dalam mengatasi situasi-situasi yang menakutkan dan mencemaskan.

Doa:
Ya Yesus, semoga aku tidak gampang panik namun percaya Engkau hadir menolongku. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengatasi kecenderungan panikku.

0 comments:

Post a Comment