Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 19, 2014

Lamunan Pekan Biasa II

 
Senin, 20 Januari 2014

Markus 2:18-22

2:18 Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.
2:20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
2:21 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
2:22 Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada umumnya orang menganggap bahwa beragama adalah ketekunan melakukan praktek-praktek tradisi yang muncul dalam olah rohani para perintisnya di masa lalu. Hal ini menjadi ciri dan identitas kelompok agama yang dipertahankan terus-menerus.
  • Tampaknya, di dalam hidup keagamaan orang yang tidak melakukan praktek tradisionalnya pada waktu yang telah ditentukan, paling tidak dia akan dicurigai tidak memiliki perhatian pada hidup keagamaan. Bila orang itu penggerak hidup keagamaan, dia dapat dituduh sebagai tokoh keliru bahkan sesat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa hidup keagamaan sejati tidak hanya dilandaskan pada kitab-kitab pertama dan pedoman serta tata aturan tradisi dari masa ke masa. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan tetap setiap pada semangat dasar dan pedoman kebersamaan agamanya, tetapi dia akan menemukan praktek kongkret sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budayanya.
Wah, itu akan membingungkan umat.

0 comments:

Post a Comment