Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, December 28, 2015

Lamunan Hari Kelima dalam Oktaf Natal

Selasa, 29 Desember 2015

Lukas 2:22-35

2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”,
2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 –dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, di era globalisasi orang dituntut memiliki kualitas kemampuan dan komitmen untuk bekerja keras. Dalam hal ini pendidikan menjadi kebutuhan dasar sehingga orang berjuang menyekolahkan anak setinggi mungkin.
  • Tampaknya, untuk mengembangkan anak berkualitas banyak orang tua juga menambah pendidikan anak di luar sekolah. Kursus dan les menjadi tempat-tempat yang juga laris.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa setinggi apapun sekolah dan sebanyak apapun ketrampilan dimiliki, bagi yang akrab dengan kedalaman batin orang akan menyadari bahwa tanpa membawa anak mengalami ikatan formal dengan kelompok dan masyarakat serta mengajak anak berjumpa dalam persekutuan dengan generasi beda (remaja, muda, tua, lansia) seorang anak tidak akan memiliki daya perilaku luhur yang bermakna dan berguna bagi kebaikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tua akan membawa anaknya ikut kumpulan-kumpulan sekalipun harus berkorban perasaan karena orang-orang lain yang tak cocok dengan perilaku anak.
Ah, bagaimanapun juga untuk menjaga ketertiban anak harus dijauhkan dari kumpulan umum.

0 comments:

Post a Comment