Jumat, 4 Desember 2015
Matius
9:27-31
9:27. Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua
orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah
kami, hai Anak Daud."
9:28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah
kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka:
"Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab:
"Ya Tuhan, kami percaya."
9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata:
"Jadilah kepadamu menurut imanmu."
9:30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas
berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun
mengetahui hal ini."
9:31 Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh
daerah itu.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, kalau mengalami kegembiraan orang akan mudah dilihat oleh orang lain karena roman mukanya. Bahkan orang yang bergembira juga mudah menceriterakan kegembiraannya kepada orang lain.
- Tampaknya, kalau kegembiraan itu muncul karena terbebas dari belenggu penderitaan, hal ini akan amat mudah menjadi bahan orang memberitakannya. Dia akan mudah berbicara ke sana ke mari menceriterakan sumber penolongnya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi orang yang sungguh akrab dengan kedalaman batin, sebesar apapun kegembiraan di alami dan sehebat apapun sumber penolong membebaskannya dari deritanya, dia akan pertama-tama menyimpan di dalam hatinya sehingga berita gembiranya tidak sekedar jadi suara bibir tetapi merupakan pancaran aura cahaya kemurnian diri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu menyimpan segala peristiwa dirinya yang menakjubkan dalam batin dan merenungkannya.
Ah, kalau
bebas derita yang pokok pesta syukuran.
0 comments:
Post a Comment