Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, December 14, 2015

Sabda Hidup



Selasa, 15 Desember 2015
Hari Biasa Pekan III Adven
warna liturgi Ung 
Bacaan
Zef. 3:1-2,9-13; Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23; Mat. 21:28-32, BcO Yes. 30:27-33; 31:4-9

Matius 21:28-32:    
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Renungan:
Menyesal. Anak kedua menyesal telah menjawab "aku tidak mau" kepada bapaknya (bc. Mat 21:30). Sikap anak kedua ini sebagai sikap yang melaksanakan kehendak bapaknya.
Kadang-kadang dalam hidup ini kita pun enggan, malas bahkan tidak mau melakukan apa yang diperintahkan kepada kita. Mungkin karena kita lagi lelah. Mungkin juga karena jengah karena selalu mendapat perintah. Dan mungkin juga karena kita memang malas.
Perintah memang kadang tidak mengenakkan, apalagi kalau berasal dari orang-orang yang suka memerintah. Namun rasanya kita perlu menelisik kembali perintah yang kita terima. Kala kita sadar bahwa perintah tersebut baik, maka layaklah kita menyesali kalau kita sempat menolaknya.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Hadirkan satu peristiwa yang membuatmu menyesal.

Refleksi:
Tulislah pengalaman penyesalanmu.

Doa:
Bapa, ampunilah segala kesalahanku. Aku ingin berbalik pada kehendakMu. Amin.

Perutusan:
Aku menyesali segala kesalahanku dan memperbaiki diriku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment