Selasa, 15 Desember
2015
Hari Biasa Pekan
III Adven
warna liturgi
Ung
Bacaan
Zef. 3:1-2,9-13;
Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23; Mat. 21:28-32, BcO Yes. 30:27-33; 31:4-9
Matius
21:28-32:
28 "Tetapi
apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi
kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini
dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu
orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu
menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah
di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka:
"Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal
akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang
untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya.
Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya
kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal
dan kamu tidak juga percaya kepadanya."
Renungan:
Menyesal. Anak
kedua menyesal telah menjawab "aku tidak mau" kepada bapaknya (bc.
Mat 21:30). Sikap anak kedua ini sebagai sikap yang melaksanakan kehendak
bapaknya.
Kadang-kadang
dalam hidup ini kita pun enggan, malas bahkan tidak mau melakukan apa yang
diperintahkan kepada kita. Mungkin karena kita lagi lelah. Mungkin juga karena
jengah karena selalu mendapat perintah. Dan mungkin juga karena kita memang
malas.
Perintah memang
kadang tidak mengenakkan, apalagi kalau berasal dari orang-orang yang suka
memerintah. Namun rasanya kita perlu menelisik kembali perintah yang kita
terima. Kala kita sadar bahwa perintah tersebut baik, maka layaklah kita
menyesali kalau kita sempat menolaknya.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Hadirkan satu peristiwa yang membuatmu menyesal.
Refleksi:
Tulislah
pengalaman penyesalanmu.
Doa:
Bapa, ampunilah
segala kesalahanku. Aku ingin berbalik pada kehendakMu. Amin.
Perutusan:
Aku menyesali
segala kesalahanku dan memperbaiki diriku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment