Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 29, 2015

Lima Rama Berkunjung


Pada Sabtu 26 Desember 2015 sebenarnya suasana Domus Pacis agak sepi. Yang ada memang 6 rama, yaitu Rm. Jaka, Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono, Rm. Tri Wahyono, Rm. Harto dan Rm. Bambang. Tetapi semua ada di kamar masing dan kumpulnya, kecuali Rm. Jaka, hanya pada waktu makan. Pada sore/malam hari Rm. Yadi pergi ke Sleman melayani pemberkatan rumah, Rm. Harto menghadiri pesta pernikahan di Mandala Bakti Wanita Tama, dan Rm. Bambang melayani misa ulang tahun pernikahan di Salam. Meskipun demikian suasana sunyi Domus menjadi meriah karena pada pagi hingga siang ada beberapa rama yang datang berkunjung baik dengan rombongan kecil maupun perorangan.

Rm. Hanto dan Rm. Edi

Rama Hanto adalah pastor kepala Paroki Bantul dan Rm. Edi adalah pastor pembantunya. Rama Bambang mengetahui kehadiran mereka karena Pak Tukiran masuk kamarnya ketika dia baru berbaring santai di kamarnya. Pak Tukiran berkata "Rama, wonten tamu rama saking Bantul" (Rama, ada tamu rama dari Bantul). Ketika Rm. Bambang keluar dia melihat rombongan kecil di muka kamar Rm. Jaka. Ternyata para rama Bantul itu mengantar 5 orang ibu dari Lingkungan Ambrosius. Demi melihat Rm. Bambang para ibu yang kemudian diikuti kedua rama itu langsung memberi salam kepadanya. Kemudian Rm. Bambang mengantar mereka mengunjungi Rm. Harto dan Rm. Tri Hartono satu persatu di kamar masing-masing. Di setiap kamar mereka omong-omong sana-sini sambil berfoto ria. Pada giliran terakhir rombongan kecil ini masuk kamar Rm. Bambang omong-omong sambil minum teh yang disediakan oleh karyawan. Ketika mau meninggalkan Domus salah satu ibu membisiki Rm. Bambang "Tadi kami membawa oleh-oleh dan amplop untuk para rama. Tadi saya serahkan ke Rm. Jaka."

Rm. Noto, Rm. Biyanto dan Rm. Sapto

Ketiga rama datang sendiri-sendiri. Rm. Notobudyo, yang tinggal di Kidul Loji, datang ketika rombongan Bantul berada di kamar Rm. Tri Hartono. Beliau ikut masuk dan terlibat dalam canda ria sejenak. Tidak lama kemudian beliau berpamitan. Kepada Rm. Bambang Rm. Nata memberikan satu dos isi roti untuk para rama. Rm. Bambang membawa roti itu ke kamar makan. Adapun Rm. Biyanto, rama tua yang tinggal di Pastoran Pringwulung datang dan bergabung dalam makan siang. Kemudian ketika sedang makan siang datanglah Rm. Sapto Nugroho dari Wonosari. Sebenarnya Rm. Sapto datang untuk Rm. Hantoro, karena ada bingkisan yang harus diserahkan kepadanya. Ini berkaitan dengan kehadiran Rm. Hantoro yang membantu pelayanan misa malam Natal tetapi langsung pulang ke Domus seusai misa. Bingkisan itu kemudian diserahkan pada Rm. Bambang untuk diserahkan ke Rm. Hantoro kalau sudah pulang. "Benjang Natal sinten ing kersa rawuh mbantu misa Wonosari?" (Besok Natal siapa yang bersedia membantu misa di Wonosari?). Ketika ditanya mengapa tidak tanya Paskah, ternyata menurut Rm. Sapto itu sudah ditata dan ada rama-rama yang sudah menyediakan diri. Meskipun demikian akhirnya Rm. Biyanto akan masuk membantu pelayanan Tri Hari Suci (Kamis Putih hingga Paskah) 2016 dengan janji dijemput dan diantar pulang. Sementara itu yang berjanji membantu Natal 2016 adalah Rm. Bambang.

0 comments:

Post a Comment