Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 26, 2015

Sabda Hidup


Minggu, 27 Desember 2015
Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Sam. 1:20-22,24-28; Mzm. 84:2-3,5-6,9-10; 1Yoh. 3:1-2,21-24; Luk. 2:41-52. BcO Ef. 5:21 - 6:4

Lukas 2:41-52:  
41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. 42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. 43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. 44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. 45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. 46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. 47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. 48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." 49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" 50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. 51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. 52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Renungan:
Menjelang Natal kita melihat bagaimana banyak ruas jalan tol macet. Jalan-jalan di Jogja pun sangat padat. Perjalanan yang biasanya bisa ditempuh satu jam berubah menjadi dua jam. Orang-orang pada menggunakan waktu libur untuk pulang ke rumah. Dan benar, dua kali misa natal tampak para perantau hadir merayakan natal di kampung halamannya.
Natal pagi saya misa di stasi Jenawi, paroki Sragen. Kala berkat anak-anak yang antre lumayan banyak. Lebih banyak daripada kala asistensi Tri Hari Suci tahun sebelumnya. Melihat itu hati saya terasa gembira. Yang spontan terbayang bagaimana Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Bait Allah.
Natal dan ekaristi di Gereja menjadi kesempatan bagi orang tua mempersembahkan anak-anaknya sekaligus juga memperkenalkan mereka dengan tradisi iman. Semakin sering mereka diajak dan didampingi semakin membentuk ikatan mereka dengan imannya. Maka dalam pesta Keluarga Kudus ini marilah kita bersama sebagai keluarga mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan dan mengenali kasihNya.

Kontemplasi:
Hadirkan dalam bayanganmu, anda sekeluarga mengikuti perjamuan kudus.

Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan untuk mengenalkan dan mendidik anak beriman pada Yesus Kristus?

Doa:
Tuhan syukur atas keluargaku. Semoga keluargaku bisa meneladan keluarga kudus di Nazaret. Amin.

Perutusan:
Aku akan mempersembahkan syukur bersama keluargaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment