Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, December 4, 2015

Sabda Hidup



Sabtu, 05 Desember 2015
Philippus Rinaldi
Warna Liturgi Ungu 
Bacaan
Yes 30:19-21,23-26, Mzm 147:1-2,3-4,5-6. Mat 9:35-10:1,6-8

Matius 9:35-10:1,6-8:    
35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. 36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. 37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. 38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." 1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 6 Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Renungan:
Dalam percakapan kami tentang panggilan ternyata bahwa kebanyakan dari kami tertarik masuk seminari karena tertarik pada imam yang sedang berkarya. Ada yang tertarik karena mengikuti misa perdana seorang rama dari parokinya. Ada yang tertarik karena sering diajak bepergian ramanya. Ada yang tertarik karena ramanya sering berkunjung ke rumahnya. Ada pula yang tertarik karena diajak ramanya dolan ke seminari.
Percakapan itu mengingatkan kami untuk lebih rajin lagi menyapa anak-anak, misdinar, remaja dan orang muda. "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit" (Mat 9:37). Kehadiran pada mereka mungkin akan menggerakkan hati mereka menjadi penuai panenan.
Panenan ini menjadi tanggungjawab kita semua. Siapapun dari kita mempunyai tugas untuk menghadirkan sang penuai. Keluarga, sekolah dan semua anggota Gereja dipanggil kerelaannya untuk menghidupkan panggilan.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mat 9:35-10:1,6-8. Resapkanlah sabda Yesus itu dalam batinmu dan bangunlah langkah-langkah untuk memenuhinya.

Refleksi:
Apa yang bisa aku lakukan untuk mendukung panggilan?

Doa:
Tuhan gerakkanlah hati seluruh umatMu untuk mendukung hadirnya para penuai di ladang gandumMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan mendukung hidupnya panggilan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment