Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 27, 2015

PERHATIAN BU BAMBANG


Beberepa hari sebelumnya memang sudah ada telepon dari warga Paroki Purbawardayan, Sala, kepada Rm. Bambang. Dari telepon dinyatakan bahwa ada kelompok yang akan mengunjungi Domus Pacis pada Selasa 15 Desember 2015. Ketika penelpon bertanya apa yang paling dibutuhkan, Rm. Bambang langsung menjawab "Bantuan beaya untuk pembuatan talud Domus Pacis". Rm. Bambang juga memberikan gambaran singkat tentang peristiwa tebing longsor pada bulan September 2015 dan kemungkinan bahaya ambrolnya bagian bangunan Domus Pacis yang ada di pinggir Sungai Gajah Wong. Kelompok ini datang sekitar 10.45 ketika para rama Domus sedang bertemu dengan ibu-bu Nandan untuk persiapan acara Natalan 10 Januari 2016. Rombongan kecil dari Wilayah Tegalharjo, Paroki Purbayan terdiri dari 5 orang ditambah oleh Bu Gito, warga Pringwulung, sebagai penunjuk jalan.

Pada saat para rama (Rm. Hantoro, Rm. Tri Hartono, Rm. Harto, dan Rm. Bambang) berbicara dengan rombongan Sala, karena rombongan Nandan sudah pulang, Rm. Yadi datang bergabung. Pembicaraan sana-sini jadi semarak karena Rm. Yadi pernah cukup lama tinggal di Purbawardayan. Ternyata yang bermaksud datang berkunjung adalah salah satu ibu, yang bernama Ibu Tutik tetapi biasa dipanggil Bu Bambang karena suaminya bernama Bambang. Sedang pengantar terdiri dari satu ibu dan 3 bapak. Tentu saja kemudian bertambah Bu Gito. Di tengah-tengah pembicaraan para tamu menyempatkan diri melihat pembuatan talud dengan turun ke pinggir Sungai Gajah Wong. Sesudah melihat pembuatan talud, ada acara makan snak bersama. Snak ini dikemas dalam dos yang dibawa oleh para tamu untuk semua penghuni Domus dan tentu juga termasuk para tamu. Ketika akan pulang, salah satu bapak menjelaskan bahwa setahun sekali Bu Bambang mengadakan syukuran dengan mendatangi semacam panti-panti. Untuk saat ini Bu Bambang mau secara khusus memperhatikan para rama tua di Domus Pacis. Maka kunjungan ini ditutup dengan penyerahan sumbangan untuk pembuatan talud Domus yang diterima oleh Rm. Bambang.

0 comments:

Post a Comment