Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, December 14, 2015

SUKSESNYA UMAT IGNATIUS MAGELANG


Pada hari Jumat 11 Desember 2015 memang ada telepon dari Boyolali bahwa akan ada kelompok yang akan datang pada pagi hari Minggu 13 Desember 2015 ke Domus Pacis. Rm. Bambang kemudian bertanya apakah Rm. Yadi pada pagi itu ada. Ternyata Rm. Yadi bisa menerima. Hal ini kemudian diinformasikan ke Boyolali. "Wingi sing rawuh seka Boyolali pira?" (Kemarin ada berapa orang datang dari Boyolali?) tanya Rm. Bambang di meja makan Senin 14 Desember 2015. Rm. Hantoro menjawab ada 18 orang sementara Rm. Yadi mengatakan mereka memakai 2 mobil. Dari penjelasan Rm. Yadi kelompok itu memang dalam rangka berziarah dan mampir Domus Pacis. Mereka juga memberikan uang sumbangan untuk Komunitas Rama Domus Pacis. Rm. Bambang memang tidak ikut menyambut tamu Boyolali. Dia bersama Rm. Agoeng harus berada di Magelang sejak Sabtu sore hingga Minggu malam 12-13 Desember 2015. Pada kesempatan itu para pastor Paroki Santo Ignatius Magelang bersama Dewan Intinya pergi ke Badungan untuk membuat rencana kegiatan paroki. Dalam hal ini ternyata Rm. Krisno sebagai pastor kepala membuat kesepakatan bersama Rm. Agoeng untuk meminta Rm. Agoeng memimpin 4 kali misa dari Sabtu sore hingga Minggu sore. Sebagai pengurus Domus Pacis Rm. Agoeng diberi kesempatan untuk mencari dana dari umat untuk kepentingan pembuatan talud di Domus Pacis. Dalam pelaksanaan Rm.Agoeng meminta Rm. Bambang untuk menyertainya dengan mengisi bagian homili untuk meminta dana dari umat. Dalam pelaksanaannya ada teman-teman Komsos KAS membantu, yaitu Mas Wisnu, Mas Ega dan Mas Jefri. Kemudian pada Minggu sore Bu Rini menyusul ikut membantu. Teman-teman Komsos menyediakan amplop kecil yang diisi kartu kecil ucapan terima kasih termasuk nomor rekening kalau sumbangan akan diberikan lewat bank.

Proses pengumpulan dana dalam kerangka perayaan ekaristi itu berjalan sebagai berikut:
  1. Teman-teman Komsos, dan kemudian pada misa keempat juga Bu Rini, membagikan amplop kepada umat yang masuk gedung gereja. Kepada yang sudah berada di dalam gedung gereja, ada teman yang menyusulkan amplop untuk diserahkan. Ternyata beberapa kali ada umat bertanya "Ini untuk apa?" yang dijawab secara spontan oleh teman-teman "Nanti akan dijelaskan oleh rama."
  2. Rm. Agoeng memimpin perayaan ekaristi dengan segala petugas (misdinar, prodiakon, kor, kolektan dsb) dari  paroki sesuai jadual biasa. Sekitar 3 menit sebelum misa mulai Rm. Bambang keluar duduk dengan kursi roda di panti imam dekat mimbar.
  3. Pada bagian homili Rm. Bambang tampil dan berbicara dengan terus terang bahwa dia dapat tugas untuk meminta dana uang dari peserta misa. Dengan singkat dijelaskan tentang Domus Pacis dan masalah khawatiran bagian bagunan, yang ada di pinggir Sungai Gajah Wong, roboh karena tebing longsor sehingga butuh segera pembuatan talud. Dalam permintaan dana ini Rm. Bambang mendasarkan diri pada: 1) Kesepakatan pimpinan Paroki Ignatius Maagelang dan Rm. Agoeng; 2) Keikhlasan Rm. Trianto, pastor pembantu Ignatius Magelang, akan kemungkinan berkurangnya kolekte misa; 3) Bacaan Injil (Luk 3:10-18) dengan menekankan semangat berbagi sesuai dengan pekerjaan. Tentu saja pembicaraan Rm. Bambang diolah dalam suasana segar untuk menciptakan nuansa kegembiraan umat.
  4. Ketika misa selesai, umat diberi kesempatan memasukkan amplop dana dalam kotak yang dibawa oleh teman-teman (lihat no. 1).
  5. Penghitungan hasil sumbangan: 1) Jumlah lembar uang; 2) Besarnya sumbangan; 3) Jumlah amplop masuk.
Ketika penghitungan dana hasil Minggu sore terjadi, Rm. Krisno ikut menunggu. "Kanyata target Rm. Agoeng seket yuta. Bar misa ketiga iki wis terpenuhi. Aku ngerti target kuwi mau awan. Ngertiya ping telu wae cukup. Ning Rm. Agoeng ngandika yen janjiane ngan Minggu sore" (Ternyata ada target dari Rm. Agoeng sebesar Rp. 50.000.000. Sesudah misa ketiga itu sudah terpenuhi. Ini kuketahui tadi siang. Kalau tahu kan cukup tiga kali saja. Tapi Rm. Agoeng bilang kalau janjiannya sampai Minggu sore) kata Rm. Bambang kepada Rm. Krisno yang langsung berkomentar penuh keheranan "Apa? Seket yuta? Nek aku biyen ngerti ya mesthi takgeguyu. Beberapa pencari dana neng kene paling mung entuk sekitar pitulas yuta. Engko mesthi ana pengusaha sing nambah nganggo cek. Nah, paling-paling sekitar telung puluh pitu utawa patang puluh yuta" (Apa? Lima puluh juta? Kalau dulu aku dengar, pasti kutertawakan. Di paroki ini beberapa kelompok pencari dana mendapatkan sekitar Rp. 17.000.000. Nanti pasti ada pengusaha yang memberi cek. Nah, paling-paling akan dapat sekitar Rp. 37.0000.000 atau Rp.40.000.000).

Kelompok Domus memang dapat berbangga karena pada siang sesudah misa ketiga telah mendapatkan hasil lebih dari Rp. 32.000.000. Padahal sang pengusaha yang disebut tadi juga menyelipkan cek ditangan Rm. Bambang, sesudah misa. Ketika berada di kamar makan, Rm. Bambang melihat angka Rp. 20.000.000. Yang dari misa kedua hingga keempat terkumpul 901 amplop sumbangan. Jumlah amlop masuk dalam misa pertama belum terpikir untuk dihitung. Tetapi kalau secara kasar dianggap masuk 100 buah, maka kira-kira ada 1.001 amplop masuk. Dari jumlah amplop itu ada 1.453 lembar (termasuk 3 koin) uang masuk. Matrik berikut menunjukkan dana yang masuk.

BANTUAN UANG DARI UMAT PAROKI SANTO IGNATIUS MAGELANG DI LUAR CEK
PECAHAN RUPIAH
JUMLAH MISA I
JUMLAH MISA II
JUMLAH MISAIII
JUMLAH MISA IV
SEMUA MISA
NILAI
RUPIAH
100.000,00
15 lembar
48 lembar
68 lembar
57 lembar
188 lembar
18.800.000,00
50.000,00
26 lembar
72 lembar
152 lembar
54 lembar
304 lembar
15.200.000,00
20.000,00
19 lembar
66 lembar
61 lembar
40 lembar
186 lembar
3.720.000,00
10.000,00
25 lembar
111 lembar
167 lembar
77 lembar
380 lembar
3.800.000,00
5.000,00
23 lembar
88 lembar
113 lembar
61 lembar
285 lembar
1.425.000,00
2.000,00
15 lembar
32 lembar
22 lembar
19 lembar
88 lembar
176.000,00
1.000,00
4 lembar
7  lembar
6 lembar
2 lembarvbbv
19 lembar
19.000,00
500,00
0
0
1 lembar
0
1 lembar
500,00
200,00
0
0
1 lembar
0
1 lembar
200,00
100,00
0
0
1 lembar
0
1 lembar
100,00
JUMLAH
127 lembar
424 lembar
592 lembar
310 lembar
1.453 lembar
43.140.800,00

Ketika sedang berbangga karena merasa berhasil mengumpulkan dan mendapatkan dana, tiba-tiba Rm. Bambang teringat kata-kata yang tertera dalam Kalender Yayasan Sosial Soegijapranata yang ada di kamar makan pastoran Ignatius Magelang. Benarkah Rm. Bambang dan Rm. Agoeng sukses? Apakah ini bukan KESUKSESAN UMAT IGNATIUS MAGELANG? Dalam kalender itu tertulis "Success is not about receiving. Success is about giving". Ooooo, yang sukses adalah yang memberi dan bukan yang menerima.

0 comments:

Post a Comment