Pada hari Jumat 11 Desember 2015 memang ada telepon dari Boyolali bahwa akan ada kelompok yang akan datang pada pagi hari Minggu 13 Desember 2015 ke Domus Pacis. Rm. Bambang kemudian bertanya apakah Rm. Yadi pada pagi itu ada. Ternyata Rm. Yadi bisa menerima. Hal ini kemudian diinformasikan ke Boyolali. "Wingi sing rawuh seka Boyolali pira?" (Kemarin ada berapa orang datang dari Boyolali?) tanya Rm. Bambang di meja makan Senin 14 Desember 2015. Rm. Hantoro menjawab ada 18 orang sementara Rm. Yadi mengatakan mereka memakai 2 mobil. Dari penjelasan Rm. Yadi kelompok itu memang dalam rangka berziarah dan mampir Domus Pacis. Mereka juga memberikan uang sumbangan untuk Komunitas Rama Domus Pacis. Rm. Bambang memang tidak ikut menyambut tamu Boyolali. Dia bersama Rm. Agoeng harus berada di Magelang sejak Sabtu sore hingga Minggu malam 12-13 Desember 2015. Pada kesempatan itu para pastor Paroki Santo Ignatius Magelang bersama Dewan Intinya pergi ke Badungan untuk membuat rencana kegiatan paroki. Dalam hal ini ternyata Rm. Krisno sebagai pastor kepala membuat kesepakatan bersama Rm. Agoeng untuk meminta Rm. Agoeng memimpin 4 kali misa dari Sabtu sore hingga Minggu sore. Sebagai pengurus Domus Pacis Rm. Agoeng diberi kesempatan untuk mencari dana dari umat untuk kepentingan pembuatan talud di Domus Pacis. Dalam pelaksanaan Rm.Agoeng meminta Rm. Bambang untuk menyertainya dengan mengisi bagian homili untuk meminta dana dari umat. Dalam pelaksanaannya ada teman-teman Komsos KAS membantu, yaitu Mas Wisnu, Mas Ega dan Mas Jefri. Kemudian pada Minggu sore Bu Rini menyusul ikut membantu. Teman-teman Komsos menyediakan amplop kecil yang diisi kartu kecil ucapan terima kasih termasuk nomor rekening kalau sumbangan akan diberikan lewat bank.
Proses pengumpulan dana dalam kerangka perayaan ekaristi itu berjalan sebagai berikut:
- Teman-teman Komsos, dan kemudian pada misa keempat juga Bu Rini, membagikan amplop kepada umat yang masuk gedung gereja. Kepada yang sudah berada di dalam gedung gereja, ada teman yang menyusulkan amplop untuk diserahkan. Ternyata beberapa kali ada umat bertanya "Ini untuk apa?" yang dijawab secara spontan oleh teman-teman "Nanti akan dijelaskan oleh rama."
- Rm. Agoeng memimpin perayaan ekaristi dengan segala petugas (misdinar, prodiakon, kor, kolektan dsb) dari paroki sesuai jadual biasa. Sekitar 3 menit sebelum misa mulai Rm. Bambang keluar duduk dengan kursi roda di panti imam dekat mimbar.
- Pada bagian homili Rm. Bambang tampil dan berbicara dengan terus terang bahwa dia dapat tugas untuk meminta dana uang dari peserta misa. Dengan singkat dijelaskan tentang Domus Pacis dan masalah khawatiran bagian bagunan, yang ada di pinggir Sungai Gajah Wong, roboh karena tebing longsor sehingga butuh segera pembuatan talud. Dalam permintaan dana ini Rm. Bambang mendasarkan diri pada: 1) Kesepakatan pimpinan Paroki Ignatius Maagelang dan Rm. Agoeng; 2) Keikhlasan Rm. Trianto, pastor pembantu Ignatius Magelang, akan kemungkinan berkurangnya kolekte misa; 3) Bacaan Injil (Luk 3:10-18) dengan menekankan semangat berbagi sesuai dengan pekerjaan. Tentu saja pembicaraan Rm. Bambang diolah dalam suasana segar untuk menciptakan nuansa kegembiraan umat.
- Ketika misa selesai, umat diberi kesempatan memasukkan amplop dana dalam kotak yang dibawa oleh teman-teman (lihat no. 1).
- Penghitungan hasil sumbangan: 1) Jumlah lembar uang; 2) Besarnya sumbangan; 3) Jumlah amplop masuk.
Kelompok Domus memang dapat berbangga karena pada siang sesudah misa ketiga telah mendapatkan hasil lebih dari Rp. 32.000.000. Padahal sang pengusaha yang disebut tadi juga menyelipkan cek ditangan Rm. Bambang, sesudah misa. Ketika berada di kamar makan, Rm. Bambang melihat angka Rp. 20.000.000. Yang dari misa kedua hingga keempat terkumpul 901 amplop sumbangan. Jumlah amlop masuk dalam misa pertama belum terpikir untuk dihitung. Tetapi kalau secara kasar dianggap masuk 100 buah, maka kira-kira ada 1.001 amplop masuk. Dari jumlah amplop itu ada 1.453 lembar (termasuk 3 koin) uang masuk. Matrik berikut menunjukkan dana yang masuk.
BANTUAN UANG DARI UMAT PAROKI SANTO IGNATIUS MAGELANG DI LUAR CEK
PECAHAN
RUPIAH
|
JUMLAH MISA I
|
JUMLAH
MISA II
|
JUMLAH
MISAIII
|
JUMLAH
MISA IV
|
SEMUA
MISA
|
NILAI
RUPIAH
|
100.000,00
|
15 lembar
|
48 lembar
|
68 lembar
|
57 lembar
|
188 lembar
|
18.800.000,00
|
50.000,00
|
26 lembar
|
72 lembar
|
152 lembar
|
54 lembar
|
304 lembar
|
15.200.000,00
|
20.000,00
|
19 lembar
|
66 lembar
|
61 lembar
|
40 lembar
|
186 lembar
|
3.720.000,00
|
10.000,00
|
25 lembar
|
111 lembar
|
167 lembar
|
77 lembar
|
380 lembar
|
3.800.000,00
|
5.000,00
|
23 lembar
|
88 lembar
|
113 lembar
|
61 lembar
|
285 lembar
|
1.425.000,00
|
2.000,00
|
15 lembar
|
32 lembar
|
22 lembar
|
19 lembar
|
88 lembar
|
176.000,00
|
1.000,00
|
4 lembar
|
7 lembar
|
6 lembar
|
2 lembarvbbv
|
19 lembar
|
19.000,00
|
500,00
|
0
|
0
|
1 lembar
|
0
|
1 lembar
|
500,00
|
200,00
|
0
|
0
|
1 lembar
|
0
|
1 lembar
|
200,00
|
100,00
|
0
|
0
|
1 lembar
|
0
|
1 lembar
|
100,00
|
JUMLAH
|
127 lembar
|
424 lembar
|
592 lembar
|
310 lembar
|
1.453 lembar
|
43.140.800,00
|
Ketika sedang berbangga karena merasa berhasil mengumpulkan dan mendapatkan dana, tiba-tiba Rm. Bambang teringat kata-kata yang tertera dalam Kalender Yayasan Sosial Soegijapranata yang ada di kamar makan pastoran Ignatius Magelang. Benarkah Rm. Bambang dan Rm. Agoeng sukses? Apakah ini bukan KESUKSESAN UMAT IGNATIUS MAGELANG? Dalam kalender itu tertulis "Success is not about receiving. Success is about giving". Ooooo, yang sukses adalah yang memberi dan bukan yang menerima.
0 comments:
Post a Comment