Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda
Selasa, 8 Desember 2015
Lukas 1:26-38
1:26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel
pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata:
"Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di
dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai
Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang
Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa
leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu
mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun
atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak
yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang
mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam
bagi dia, yang disebut mandul itu.
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
1:38 Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, orang dapat merasa takut apabila harus berhadapan dengan yang berada di luar pikirannya. Yang tidak diketahui bagi seseorang dapat menjadi kegelapan yang besar kemungkinan mengandung risiko kalau harus masuk di dalamnya.
- Tampaknya, apabila yakin tak mungkin menjalaninya orang juga akan menghindar tugas untuk melakukannya. Orang biasanya hanya akan melakukan yang secara rasional dapat atau mungkin dapat dijalani.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sebingung dan setidak tahu bahkan semustahil apapun, apabila hal itu harus dihadapi dan dijalani, orang yang memiliki hubungan intim dengan kemendalaman batin akan memiliki keberanian untuk menempuhnya karena di dalam kemustahilan orang justru akan menemukan daya ketidakmustahilan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menjalani apapun yang secara kuat mendesak di dalam relung batinnya sekalipun belum ada kepastian dalam langkah-langkahnya.
Ah, kalau
menjalani yang tidak jelas itu namanya ngawur.
0 comments:
Post a Comment