Selasa, 22 Desember 2015
Hari Biasa Khusus
Adven
warna liturgi
Ungu
Bacaan
1Sam. 1:24-28; MT
1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 1:46-56. BcO Yes. 49:14 - 50:1
Lukas
1:46-56:
46 Lalu kata
Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, 48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia, 49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar
kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang
yang takut akan Dia. 51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya
dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52 Ia menurunkan
orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang
rendah; 53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan
menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 54 Ia menolong Israel,
hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya
kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk
selama-lamanya." 56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama
dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Renungan:
Dalam perjumpaan
dengan Elisabet, Maria mengidungkan kidung puji-pujian atau yang kita kenal
dengan istilah magnificat. Maria memuji kebesaran Tuhan yang menganugerahkan
berkat kepada yang takut akan Tuhan.
Perjumpaan selalu
memuat makna tersendiri. Sekalipun ada yang mengalami pengalaman buruk dalam
perjumpaan, namun umumnya perjumpaan menghadirkan kegembiraan. Dalam beberapa
waktu sekarang ini saya melihat banyak orang membuat group di bbm, wa, facebook
dan lain-lain. Grup-grup itu dilatarbelakangi kesamaan sekolah, keluarga atau
pun relasi. Dan setiap pribadi yang masuk dalam grup itu bisa saling sapa,
saling tegur dan menghibur.
Perjumpaan itu
menjadi semakin bermakna kala ada pengalaman batin yang dibagikan. Setiap
pribadi dengan aneka macam ceritanya bisa saling meneguhkan karena pengalaman
batin yang dia miliki. Maria dan Elisabet pun berjumpa dan berbagi pengalaman
batin mereka. Dan itu menjadi warta yang indah bagi kita sekarang ini.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak
matamu. Ingatlah perjumpaan-perjumpaan yang kaualami. Bagikan pengalaman
batinmu kala berjumpa.
Refleksi:
Bagaimana situasi
perjumpaan-perjumpaanmu?
Doa:
Bapa, semoga
perjumpaan-perjumpaanku menegaskan kehadiranMu yang meneguhkan. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengisi
dan memaknai setiap perjumpaanku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment