Selasa, 29 Desember 2015
St. Tomas Becket
warna liturgi
Putih
Bacaan
1Yoh. 2:3-11;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6; Luk. 2:22-35. BcO Kid. 1:1-8
Lukas
2:22-35:
22 Dan ketika
genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke
Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 23 seperti ada tertulis dalam
hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi
Allah", 24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan
dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung
merpati. 25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar
dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum
ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah
oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk
melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28 ia menyambut Anak itu
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: 29 "Sekarang, Tuhan,
biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau
sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi
bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33 Dan
bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34 Lalu
Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak
orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 dan
suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri,supaya menjadi nyata pikiran hati
banyak orang."
Renungan:
Ketika Yesus
dipersembahkan di Bait Allah, Simeon pun datang ke sana. Ia hadir di sana
karena digerakkan oleh Roh kudus. Simeon sungguh ingin melihat kehadiran Sang
Mesias. maka kala Yesus ada di Bait Allah, Roh Kudus pun menuntunnya untuk
bertemu dengan Yesus, Sang Mesias.
Sering ada kerinduan
yang mendalam dalam hidup seseorang untuk bertemu dengan sahabat, saudara atau
mendapatkan sesuatu. Kerinduan itu terus hidup dalam dirinya. Sampai pada suatu
masa tertentu ada yang menggerakkannya sampai ia menemukan yang dirindukan itu.
Rasa saya
kerinduan menyimpan suatu daya. Daya itu menggetarkan dirinya kala yang
dirindukan ada di dekatnya. Dan mereka yang bertemu dengan yang dirindukan akan
mengalami kegembiraan yang luar biasa. "Sekarang, Tuhan, biarkanlah
hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab
mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu" (Luk 2:29).
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Rasakan kerinduan yang belum terpenuhi. Bayangkan dirimu berjumpa
dengannya.
Refleksi:
Bagaimana anda
mengelola kerinduanmu?
Doa:
Tuhan Allah kami,
jagailah kerinduanku kepadaMu. Semoga aku selalu merindukan perjumpaan
denganMu. Amin.
Perutusan:
Aku mensyukuri
kerinduan yang kumiliki. -nasp-
0 comments:
Post a Comment