Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 29, 2015

Sabda Hidup


Rabu, 30 Desember 2015
Hari Keenam Dalam Oktaf Natal
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Yoh. 2:12-17; Mzm. 96:7-8a,8b-9,10; Luk. 2:36-40. BcO Kid. 1:12-2:7

Lukas 2:36-40:  
36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Renungan:
Keluarga Kudus di Nasaret menghayati secara seimbang kehidupan beriman dan bermasyarakat. Setelah selesai beribadah mereka kembali ke kota Nasaret untuk menjalani hidup hariannya. "Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea" (Luk 2:39).
Olah rohani dan jasmani, mistis politis secara seimbang menghadirkan daya hidup. Dua dunia ini menjadi satu kesatuan kebutuhan hidup manusia. Doa, pujian dan peribadatan dihiasi oleh pengalaman hidup harian dan menyucikannya. Hidup harian dikuati oleh pengalaman hidup rohaninya.
Keseimbangan olah rohani dan jasmani membangun keseimbangan hidup seseorang. Maka rasanya kita pun perlu menyeimbangkannya. Kita tidak bisa mengandaikan begitu saja satu dari yang lainnya. Pengandaian seringkali kita melalaikan dan menganggap gampang kala tidak melakukannya. Sebaliknya kita perlu menata sungguh keseimbangan olah hidup rohani dan jasmani kita.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan pengalaman olah rohani dan jasmanimu.

Refleksi:
Bagaimana anda menata hidup rohani dan jasmanimu?

Doa:
Bapa semoga aku bisa menata hidup rohani dan jasmaniku secara seimbang. Bersama Engkau aku percaya aku mampu. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjaga keseimbangan olah rohani dan jasmaniku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment