Sabtu, 26 Desember 2015
Pesta St.
Stefanus
warna liturgi
Merah
Bacaan
Kis. 6:8-10;
7:54-59; Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17; Mat. 10:17-22. BcO Kis. 6:8 - 7:2a,44-59
Matius
10:17-22:
17 Tetapi
waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada
majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18 Dan karena
Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu
kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 19 Apabila
mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang
harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat
itu juga. 20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia
yang akan berkata-kata di dalam kamu. 21 Orang akan menyerahkan saudaranya
untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan
memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. 22 Dan kamu akan
dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat.
Renungan:
Sehari setelah
Natal kita memperingati pesta St Stephanus. Dia adalah martir pertama. Karena
imannya kepada Yesus, dia harus menghadapi para pembenci dan kematian. Namun
kematian tidak menggoyahkan iman St. Stephanus. Ia tetap percaya kepada Tuhan
Yesus.
Yesus pun mengingatkan
kita, "Waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan
kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya"
(Mat 10:17). Ia mengingatkan para pengikutnya akan acaman siksa dan pembunuhan
yang mungkin akan dialami. St. Stephanus dan para martir yang lain menjadi
saksi akan sabda Yesus tersebut.
Ada banyak
tantangan yang mungkin kita hadapi sebagai pribadi yang mengimani Yesus
Kristus. Tidak sedikit yang mengalami ganjalan karena iman kepercayaannya ini.
Namun sungguh mengagumkan bahwa banyak di antara mereka yang mengalami
kesulitan itu tetap terjaga imannya. Kita layak belajar pada kesetiaan mereka
dan menimba kekuatan Kristus agar kita pun mampu menjaga iman kita kepadaNya.
Kontemplasi:
Bayangkan
pengalaman yang dialami oleh St Stephanus. Timbalah daya tahannya dalam beriman
kepada Tuhan Yesus.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu menghadapi tantangan sebagai murid Kristus.
Doa:
Bapa, beriman
pada PuteraMu sungguh membuat kami semakin merasa hidup. Walau ada banyak
tantangan namun kami tetap percaya Engkau selalu menguatkan kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan bertahan
pada iman akan Yesus Kristus dalam situasi apapun. -nasp-
0 comments:
Post a Comment