Sabda Hidup
Jumat, 01 Januari
2016
HARI RAYA SANTA
MARIA BUNDA ALLAH,
Hari Perdamaian
Sedunia
warna liturgi
Putih
Bacaan
Bil. 6:22-27;
Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21. BcO Ibr. 2:9-17
Lukas
2:16-21
16 Lalu mereka
cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang
berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan
semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala
itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya
dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. 21 Dan ketika
genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama
yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Renungan:
Selamat tahun
baru. Di hari dan tahun baru ini kita merayakan St Maria Bunda Allah. Ibu Maria
mendapat tugas perutusan yang tidak mudah. Ada banyak hal yang mungkin masih
kurang dimengerti. Kedatangan para gembala dan wartanya ia simpan di dalam
hatinya. "Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya" (Luk 2:19).
Dalam kehidupan
harian pun kita sering mengalami sesuatu yang di luar dugaan kita. Kadang kita
tidak mengerti arti dari kata dan peristiwa yang kita alami. Bila mengalami hal
tersebut mungkin ada yang kebingungan, ada yang mencari jawaban, ada pula yang
diam dan merenungkannya. Maria memilih menyimpan dalam hatinya dan
merenungkannya.
Kita memasuki
tahun baru. Banyak orang pun membangun impian yang mau dicapai dalam tahun ini.
Kiranya kesempatan ini baik kalau kita gunakan untuk diam bersama Allah,
mendengarkan sapaan sesama sepanjang tahun kemarin, merenungkannya dan dalam
hati membangun niat dalam kesatuan dengan rencana Allah. Kehadiran Allah dalam
niat kita akan meneguhkan perwujudannya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Renungkanlah perjalanan tahun kemarin. Dengarkanlah aneka kesaksian tentang
dirimu. Buatlah niat untuk tahun ini.
Refleksi:
Tulislah
kontemplasimu.
Doa:
Tuhan, terima
kasih atas teladan ibu Maria. Walau banyak hal yang mengagetkannya namun ia
selalu percaya pada penyelenggaraanMu. Semoga aku pun mempunyai iman
kepercayaan sekuat ibu Maria. Amin.
Perutusan:
Aku akan
membatinkan pengalamanku dan membangun niat hidupku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment