Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 15, 2015

MUKJIZAT SUARA RM. TRI HARTONO


Sejak belum jam 12.30 siang Selasa 8 Desember 2015 aliran listrik Domus Pacis sudah mati. Mulai dengan sekitar jam 02.00 siang hujan tercurah dengan deras. Hingga jam 16.00 keadaan masih sama. Bagi Domus Pacis keadaan ini menjadikan hati sebagian para rama merasa khawatir. Pada hari ini direncanakan ada Misa Ulang Tahun ke 37 untuk Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono. Pada jam 16.30 Mas Handoko berkata kepada Rm. Bambang "Listrik mboten kiyat dingge ngangkat soundsystem". Domus memang menyediakan jenset. Tetapi untuk mengangkat keyboard juga tidak kuat. Dengan demikian pengeras suara yang dipakai hanya untuk mikropon. Kursi yang berjumlah 200 baru terisi tak sampai 50 orang ketika jam menunjukkan angka 16.45. Yang datang duluan adalah anggota kor dari Lingkungan Jambusari, Paroki Minomartani. Kepada para rama Domus Rm. Bambang berkata "Le wiwit mundur 30an menit, ya" (Pelaksanaan diundur sekitar 30 menit, ya). Para rama setuju. Ternyata pada jam 17.00 banyak tamu mulai berdatangan dengan payung-payung ditangan. Mobil dan sepeda motor juga banyak menurunkan penumpang. Pada jam 17.20 pun Rm. Bambang tampil membuka acara dengan kata-kata yang membuat suasana dingin karena hujan deras menjadi hangat penuh tawa. Secara umum Rm. Bambang menyampaikan ujud utama peringatan ultah imamat Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono sambil mengenalkan keduanya dengan segala humornya. Di sini juga ada ujud lain: 1) 30 tahun Pak Tukiran melayani para rama tua; 2) Pembukaan Tahun Kerahiman; 3) Promulgasi Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang (RIKAS) 2015-2035.

Add caption
Misa mulai pada jam 17.35 dengan Rm. Hantoro sebagai selebran utama. Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono berada di kiri dan kanan Rm. Hantoro. Sementara itu Rm. Purwatmo (Rektor Domus Pacis) ada di ujung Selatan dan Rm. Suryadi, S.J. (kemenakan Rm. Yadi) di ujung Utara. Rm. Tri Wahyono dan Rm. Harto dengan kursi roda ada di belakang para selebran. Sedang Rm. Bambang duduk di deretan umat bagian depan. Ternyata perayaan Ekaristi berlangsung meriah. Walau tanpa iringan kor menyanyi dengan semangat diikuti suara semua umat yang masing-masing memegang teks lagu. Rm. Hantoro memimpin dengan suara lantang. Beliau meminta Rm. Tri Hartono, Rm. Yadi, dan Rm. Purwatmo menyampaikan sharing. Dalam sharing-sharing yang sungguh menarik, ada peristiwa yang bagi para rama Domus termasuk yang biasa dekat dengan rama-rama Domus sungguh amat mengejutkan. Rm. Tri Hartono sudah membuat tulisan sharing dan meminta Rm. Hantoro membacakannya. Tetapi di altar Rm. Hantoro mendekatkan mikropone di mulut Rm. Tri Hartono agar membacakan sendiri. Ternyata Rm. Tri Hartono kemudian membacakan sediri daaaaan ..... DAPAT BERSUARA KERAS.  Setelah doa sesudah Komuni, Rm. Purwatmo melantunkan tembang pucung dan kemudia berdoa sebagai tanda dibukanya Tahun Kerahiman dan dipromulgasikannya RIKAS 2015-2035,

Ketika misa usai, acara makan yang disajikan para pramusaji jadi meriah dengan lagu-lagu kroncong yang dinyanyikan oleh Bu Indah dari Lingkungan Sendowo, Paroki Kotabaru, dengan iringan gitar. Apalagi listrik kemudian hidup. Keyboard dapat dimainkan. Pak Tri Giovani dari Paroki Minomartani. Pak Tri Giovani memang gitaris dan player keyboard yang handal. Yang jelas peristiwa gembira Domus Pacis sungguh terasa sebagai peristiwa Gerejawi yang sekalipun tanpa pengorganisasian rapi selalu membuat banyak pihak terlibat. Ini semua karena kasih pedulinya kaum relawati relawan kepada para rama yang sudah dibebaskan dari tanggungjawab dinas resmi dan tinggal di Domus Pacis.

0 comments:

Post a Comment