Pendaftar Novena Ekaristi Seminar di Domus Pacis pada Minggu 4 Oktober 2015 ada 290 orang. Dari mereka memang ada sekitar 14 orang yang membatalkan diri karena ada acara lain seperti menghadiri upacara perkawinan dan menunggu pembaptisan bayi. Tetapi persediaan kursi 300 ternyata hanya beberapa kosong sehingga dapat ditebak yang hadir lebih dari 290 orang, karena ada banyak yang datang tanpa mendaftar. Kalau ditambah dengan kehadiran para relawati-relawan maka ada lebih dari 300 orang. Hal ini dapat diperkirakan karena sayur dan lauk makan siang yang selalu disiapkan lebih hanya sedikit sekali tersisa.
Pembicaraan yang bertemakan "Mati Yang Damai" ternyata membuat sebagian besar umat bergairah. Hal ini tampak dengan amat banyaknya orang yang menanggapi baik berupa pertanyaan maupun berupa sharing. Bapak FX Jarwoto dan Sr. Luciani, CB menghadirkan pembicaraan yang menarik. Mereka berdua adalah petugas Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Pak Jarwoto adalah petugas Pastoral Sosial Medis yang mengkoordinasi para perawat yang menghadapi mereka yang akan meninggal sampai meninggal. Sementara itu Sr. Luciani amat berpengalaman dalam mengurus perawatan jenasah. Di dalam pembicaraan ternyata kebanyakan berkisar di sekitar menghadapi jenasah. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah:
- Bagaimana caranya agar tak takut menghadapi jenasa? Hal ini harus nekad ikut melihat dan bahkan menyentuh orang meninggal.
- Ekspresi mayat yang menggambarkan hidup duniawinya.
- Cairan-cairan yang keluar dari lubang-lubang tubuh jenasah.
- Bagaimana menghilangkan bau/aroma jenasah?
- Mati suri.
- Arwah yang mengikuti penolongnya.
1 comments:
Selaat siang Mo,kalau kita ingin dapat materi semiar tsb bagaimana caranya?Terimakasih.
Post a Comment