Jumat, 09 Oktober 2015
St. Dionisius, St.
Yohanes Leonardus, St. Innocentius, S. Ludovikus Bertrandus, Antonius Patrizi
warna liturgi Hijau
Bacaan
Yl. 1:13-15; 2:1-2; Mzm.
9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26. BcO 2Raj. 21:1-18,23-22:1
Lukas
11:15-26:
15 Tetapi ada di antara
mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu
setan." 16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk
mencobai Dia. 17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata:
"Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga
yang terpecah-pecah, pasti runtuh. 18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan
melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu
berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. 19 Jadi jika Aku
mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu
mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. 20 Tetapi jika Aku
mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah
datang kepadamu. 21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata
menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. 22 Tetapi jika seorang
yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan
merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan
rampasannya. 23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak
mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." 24 "Apabila roh
jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus
mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan
kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. 25 Maka pergilah ia dan mendapati
rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. 26 Lalu ia keluar dan mengajak
tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di
situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya
semula."
Renungan:
Salah satu tantangan
terbesar orang yang berhasil ialah merasa bahwa keberhasilan itu karena dirinya
sendiri. Seorang yang mempunyai kemampuan supranatural sering tergoda bahwa
karena dirinyalah orang-orang yang datang kepadanya bisa tertolong. Seorang
pimpinan merasa karena kemampuannya ia bisa mencapai jabatan tersebut.
Godaan seperti itu
dicobakan kepada Yesus. "Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga
kepada-Nya, untuk mencobai Dia" (Luk 11:16). Namun Yesus sadar atas godaan
tersebut maka Dia tidak masuk dalam perangkap itu. Ia tetap sadar akan
perutusan Bapa pada diriNya.
Kita semua bisa masuk
dalam perangkap godaan tersebut. Kita merasa mampu karena kita mampu. Untuk
menghindari perangkap itu kita tetap harus sadar bahwa ada Allah yang menjadi
daya ketahanan kita. Tanpa kekuatanNya kita akan kehilangan daya yang selama
ini kita miliki.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu.
Hadirkan godaan-godaan yang selama ini membayangi hidupmu.
Refleksi:
Bagaimana caramu bertahan
supaya tidak terjebak dalam perangkap godaan?
Doa:
Tuhan semoga aku selalu
menyadari campur tanganMu dalam hidup kami. Jagailah aku supaya aku tidak jatuh
dalam jebakan godaan. Amin.
Perutusan:
Aku akan selalu percaya
pada campur tangan Allah dalam hidupku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment