Selasa, 20 Oktober
2015
St. Magdalena dr
Nagasaki, St. Kaprasius
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Rm.
5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38. BcO 2Taw.
35:20-36:12
Lukas
12:35-38:
35 "Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36 Dan hendaklah kamu sama
seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan,
supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. 37 Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka
duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. 38 Dan apabila ia datang pada
tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka
berbahagialah mereka.
Renungan:
Misalkan suatu
kali anda bepergian dengan seluruh keluarga sepanjang hari. Ketika pulang anda
mengebel pintu rumah tapi pembantu tidak segera membukakan pintu. Berkali-kali
bel pintu anda bunyikan tapi mereka tetap tidak keluar. Anda pun mengontak
lewat telpon tapi tidak diangkat. Lalu terpaksa melompat pagar dan melihat para
pembantu telah tertidur lelap. Kata apa yang pertama muncul darimu?
Mungkin kita
jengkel, marah dan mengumpat bila berada dalam kondisi seperti itu. Pembantu
yang tidak berjaga pun akan terkena sasaran pertama.
Kita semua
mempunyai atasan. Mereka pun akan merasa tidak nyaman kala membutuhkan kita dan
kita tidak siap. "Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang
menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya" (Luk 12:36).
Kontemplasi:
Bayangkan suasana
yang terurai dalam renungan.
Refleksi:
Apa yang perlu
kulakukan agar aku selalu siap kala dibutuhkan?
Doa:
Tuhan, berjaga
memang seringkali terasa berat. Menunggu itu membosankan. Namun kuatkanlah
hatiku agar aku mampu untuk selalu berjaga. Amin.
Perutusan:
Aku akan selalu
berjaga agar siap kala dibutuhkan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment