Selasa, 13 Oktober 2015
Honoratus Kosminski,
Aleksandrina Maria da
Costa
warna liturgi Hijau
Bacaan
Rm. 1:16-25; Mzm.
19:2-3,4-5; Luk. 11:37-41. BcO Yer. 2:1-13,20-25
Lukas
11:37-41:
37 Ketika Yesus selesai
mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah
Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. 38 Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia
heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. 39 Tetapi Tuhan
berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar
dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. 40 Hai
orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang
menjadikan bagian dalam? 41 Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan
sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Renungan:
Dalam pergaulan memang
jarang orang yang bermusuhan saling mengundang kala lagi punya hajatan. Umumnya
mereka akan mengundang para sahabat dan kenalannya. Dan umumnya juga mereka
yang lagi bermasalah malas untuk menghadiri undangan tersebut.
Orang Farisi dan Yesus
sering bermasalah. Orang Farisi mengundang Yesus untuk perjamuan makan dan
Yesus menyambut undangan tersebut (bdk. Luk 11:37). Dan memang benar
kekhawatiran orang mendatangi undangan yang lagi bermasalah dengannya terjadi.
Orang Farisi mengamati tindakan Yesus dan mengkritiknya. Namun Yesus menanggapi
kritik itu dengan pengajaran yang bisa diterima (bdk Luk 11:38-41).
Diundang memang sebuah
kehormatan. Menanggapi undangan merupakan balasan penghormatan. Namun juga
memang ada undangan yang menjebak. Menghadiri suatu undangan memerlukan
kesiapan kita untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau niat kita baik kita
pun akan terlepas dari jebakan tersebut. Allah akan bekerja dan melindungi.
Kontemplasi:
Bayangkanlah dirimu
menghadiri undangan orang yang tidak dekat denganmu, selalu memusuhimu tetapi
ia tetanggamu.
Refleksi:
Bagaimana mempersiapkan
diri menghadapi aneka kemungkinan kala kita menghadiri suatu undangan?
Doa:
Tuhan, ada banyak
kemungkinan yang akan terjadi dalam kehidupan ini. Semoga aku selalu siap
menghadapinya dengan diri yang bersih. Kuatkan kami Tuhan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga diriku
dengan kebaikan agar selalu siap dengan aneka macam kemungkinan di hidup ini. -nasp-
0 comments:
Post a Comment