Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, October 10, 2015

Sabda Hidup



Minggu, 11 Oktober 2015
Hari Minggu Biasa XXVIII
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30. BcO Zef. 3:8-20

Markus 10:17-30:
17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." 28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" 29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, 30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

Renungan:
Bulan September yang lalu warga Domus Pacis yang biasa makan bersama di ruang makan prihatin dengan kondisi tanah yang longsor. Makin hari kelongsoran tanah itu makin merapat ke bangunan Domus Pacis. Kalau dibiarkan maka bangunan pun bisa terbawa longsor. Maka para rama sepuh pun tergugah untuk segera bergerak sebagai rasa tanggungjawab atas rumah yang ditinggali. Rm Bambang segera mengirimkan berita SOS talud Domus di blognya domus dan berbagai media sosial yang dipakai.
Setelah berita tersebar. Banyak orang tergerak hatinya untuk membantu. Beberapa menanyakan apakah ada proposal. Namun karena yang mengerjakan ini adalah orang-orang tua maka tidak dibuat proposal sebagaimana yang diharapkan. Mungkin ada yang kecewa dengan jawaban itu. Namun tidak sedikit yang tergerak dan juga meyakinkan diri dengan menengok langsung kondisi yang ada.
Banyak hal mungkin untuk dilakukan pada mereka yang papa. Yesus mengajak orang yang datang kepadaNya untuk menjual miliknya dan membagikan pada orang miskin (bc Mrk 10:21). Banyak hal telah kita lakukan secara baik dalam hidup kita, namun rasanya tidak cukup kalau kita tidak peduli pada yang papa dan miskin.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu dan bayangkan kisah dalam Injil Mrk. 10:17-30.

Refleksi:
Apa yang masih perlu kaulakukan untuk memperoleh kehidupan kekal?

Doa:
Bapa, terima kasih atas perhatian banyak orang yang telah kami terima. Semoga hati kami pun mempunyai kepedulian bagi mereka yang papa miskin. Amin.

Perutusan:
Aku akan memperhatikan mereka yang papa miskin. -nasp-

 #saksikan Pijar Katolik di TVRI Jogja, Minggu, 11 Okt 15, jam 16.00, bersama Rm Bambang, presenter: Fr Oot, Videoklip: Mahatvani#

0 comments:

Post a Comment