Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, October 19, 2015

Lamunan Pekan Biasa XXIX

Selasa, 20 Oktober 2013

Lukas 12:35-38

12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada umumnya orang tahu bahwa kematian adalah sebuah kepastian yang dialami oleh manusia. Tetapi banyak orang berjuang untuk menolak datangnya kematian.
  • Tampaknya, di kalangan kaum agamawan-agamawati, yang seharusnya yakin akan adanya hidup kekal, banyak yang belum berani menerima datangnya kematian. Bahkan kaum saleh pun belum berani menghadapinya dengan alasan di sekitar “belum siap” atau “masih banyak dosa” atau “masih memiliki tanggungjawab yang belum diselesaikan”.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa walaupun orang merasa takut menyongsong akhir hidup di dunia dengan alasan-alasan apapun termasuk yang beraroma kesalehan keagamaan dan kepedulian kasih, tetapi kalau mesra dengan kedalaman batin yang membuatnya selalu komitmen terhadap tanggungjawab hariannya dia sebenarnya sudah memiliki kesiagaan menerima datangnya kematian yang tak jelas saatnya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang secara alami ada dalam kemesraan dengan kehidupan kekal karena menjalani kerjaan harian apapun bentuknya dengan tekun dan gembira.
Ah, ngapain omong kematian?

0 comments:

Post a Comment