Kamis, 08 Oktober 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
3:13-20a; Mzm.
1:1-2,3,4,6; Luk. 11:5-13. BcO Yes. 37:21-35
Lukas 11:5-13
5 Lalu kata-Nya kepada
mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah
seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga
roti, 6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke
rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; 7 masakan
ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah
tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya
kepada saudara. 8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan
memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena
sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa
yang diperlukannya. 9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu. 10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap
orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan. 11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari
padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? 12 Atau, jika ia
minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 13 Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang
di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta
kepada-Nya."
Renungan:
Dalam ungkapan Jawa
dikatakan "obah mamah" (kalau kita bergerak kita bisa makan).
Ungkapan ini menggerakkan banyak orang untuk bangkit dan bergerak. Dalam
beberapa kesaksian banyak orang Jawa yang transmigrasi terkenal ulet dalam
bekerja. Dan kebanyakan dari mereka pun berhasil.
Yesus mengatakan, "Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka
pintu akan dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Kita tidak bisa hanya diam
menanti rejeki menyuapi kita. Kita perlu meminta dan mencarinya.
Rejeki telah tersedia di
sekitar kita. Rahmat mengelilingi kita. Rejeki dan rahmat itu bisa menjadi
milik kita kalau kita mau meminta dan bergerak mencari dan menangkapnya.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang.
Ingatlah bagaimana pergerakanmu untuk menangkap rahmat Tuhan.
Refleksi:
Ceritakan pergerakanmu
untuk meminta dan mencari rahmat Tuhan.
Doa:
Tuhan, kami percaya
Engkau telah menyediakan banyak hal bagi kehidupan kami. Kuatkan dayaku untuk
bergerak meminta dan mencari rahmatMu itu. Amin.
Perutusan:
Aku akan bergerak. -nasp-
0 comments:
Post a Comment