Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, October 24, 2015

IKUT PEDULI DOMUS


"Kita sampun dangu sanget mboten kapanggih, nggih rama" (Sudah lama kita tidak jumpa, ya Rama) kata Bu Wiyono pada Kamis 22 Oktober 2015 pada saat mengunjungi Rm. Bambang di Domus Pacis. Rm. Bambang menanggapi dengan berkata "Inggih, bu. Terakhir taun 2006 wonten Bali" (Iya, bu. Terakhir pada tahun 2006 di Bali). Bu Wiyono adalah warga Katolik dari Paroki Delanggu, tetapi kini tinggal di Cikarang dan banyak keliling daerah Indonesia untuk pelayanan pengobatan alternatif. "Rumiyin kula kerep sowan mriki ngeteraken jamu kangge Rm. Harjoyo. Nanging rumiyin Domus Pacis menika sepi sanget" (Dulu saya kerap ke sini mengantar obat tradisional untuk Rm. Harjoyo. Tetapi dulu Domus Pacis itu sepi sekali). Karena Bu Wiyono sudah tahu Rm. Tri Wahyono dan Rm. Harto, Rm. Bambang mengantar ke kamar-kamar beliau. Kebetulan Rm. Yadi juga ada di luar sedang mengurus tanaman-tanamannya sehingga Bu Wiyono sempat berkenalan dengannya.

Sebenarnya kedatangan Bu Wiyono adalah untuk mengantar seorang ibu yang bernama Bu Luluk. Bu Luluk yang berasal dari Sala kini tinggal di Makasar mengikuti suami yang bekerja di sana. Kebetulan Bu Luluk sedang pulang ke Sala dan akan ke Sedayu dan Candi Ganjuran. Bu Wiyono, yang juga sedang pulang Delanggu, menemaninya. Karena berita tentang pembuatan talud di Domus Pacis, Bu Luluk ingin juga mampir berkunjung untuk ikut memberi sumbangan. Bu Luluk sempat melihat para tukang yang mengerjakan talud dan sempat berkenalan dengan Pak Joko yang jadi pemborong. Beliau mendengar berita tentang darurat talud Domus Pacis dari Bu Wiyono. Sebagaimana beberapa orang (misalnya Bu Ninik, Pak Beny Hendrawan, Bu Rini, beberapa teman jaringan Rm. Agoeng dan beberapa teman FB Rm. Bambang) yang ikut memberitakan kebutuhan Domus akan sumbangan dana, Bu Wiyono juga terlibat memberi informasi ke kenalan-kenalannya agar ikut menyumbang beaya pembuatan talud Domus. Sebenarnya beliau tahu kebutuhan ini hanya lewat baca Blog Domus www.domuspacispuren.blogspot.com. Kecuali Bu Luluk, mereka yang menyumbang karena berita dari Bu Wiyono mengirimkan sumbangannya lewat rekening bank: TAHAPAN BCA, KCP Gejayan, 4565146662, a.n. PETRUS NOEGROHO AGOENG SW.

0 comments:

Post a Comment