Senin, 05 Oktober 2015
Raymundus dr Kapua,
Albertus Marvelli
warna liturgi Hijau
Bacaan
Yun. 1:1-17; 2:10; MT
Yun. 2:2,3,4,5,8; Luk. 10:25-37. BcO Yes. 30:1-18
Lukas
10:25-37:
25 Pada suatu kali
berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa
yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 26 Jawab Yesus
kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di
sana?" 27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan
segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri." 28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah
demikian, maka engkau akan hidup." 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya
orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" 30 Jawab
Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke
tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang
juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31 Kebetulan
ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia
melewatinya dari seberang jalan. 32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat
itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 33 Lalu
datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika
ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 34 Ia pergi
kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan
anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri
lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 35 Keesokan harinya ia
menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan
jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia
dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 37 Jawab orang itu:
"Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Renungan:
Siapakah sesama telah
dijawab Yesus dengan suatu cerita yang sangat jelas (bc. Luk 10:30-36). Orang
Samaria yang biasa dipandang sebagai orang asing, bahkan mungkin dipandang
musuh, adalah pribadi yang menunjukkan belas kasih dan dialah yang bisa disebut
sebagai sesama.
Dalam beberapa pengalaman
kita bisa menemukan kisah-kisah di mana dalam satu keluarga, anak atau menantu
yang biasa disia-siakan malah menjadi pribadi yang penuh perhatian merawatnya
kala sakit. Sedangkan anak yang dikasihi malah tampak begitu cuek. Atau juga
kisah orang-orang yang ditinggalkan teman-temannya kala ia sudah tidak
mempunyai apa-apa. Tetapi orang yang tidak pernah ia perhatikan malah hadir
sebagai sahabatnya dalam duka.
Pertolongan bisa kita
alami dari siapa saja. Dan bisa juga kita alami dari orang yang tidak pernah
kita perhatikan kala kita sedang kuat. Rasanya kita tidak perlu menghidupi
kebencian dengan siapa pun. Kita perlu terus menerus menghidupkan kasih kita
kepada sesama kita.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu.
Ingatlah satu peristiwa dimana dirimu mengalami pertolongan dari orang yang
sebelumnya tidak pernah kauanggap keberadaannya.
Refleksi:
Siapakah sesamamu?
Doa:
Bapa limpahkanlah rahmat
kepada orang-orang yang mempunyai kepedulian kasih. Semoga perbuatan baik
mereka menggarami kehidupan umat manusia. Amin.
Perutusan:
Aku akan menghidupi
kepedulian kasihku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment