Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Rm. 8:18-25; Mzm.
126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 13:18-21. BcO Yer. 36:1-10,21-32
Lukas
13:18-21:
18 Maka kata
Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan
mengumpamakannya? 19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang
di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara
bersarang pada cabang-cabangnya." 20 Dan Ia berkata lagi: "Dengan
apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 21 Ia seumpama ragi yang diambil
seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir
seluruhnya."
Renungan:
Kerajaan Allah
diumpamakan Yesus seperti biji sesawi yang bertumbuh dan ragi yang mengurapi
adonan. Walau kecil ia bertumbuh menjadi pohon yang besar dan menjadi tempat
bernaung bagi banyak burung. Ragi walau hanya sedikit tapi mampu mengubah
adonan terigu menjadi bahan yang siap untuk dibuat menjadi kue.
Sering orang
merasa tidak mempunyai apa-apa untuk mewartakan kabar gembira. Ia merasa
pengetahuannya tidak cukup, tidak mampu berbicara, masih muda dan lain-lain.
Perasaan itu sering menghambat pelaksanaan tugasnya sebagai pewarta kabar
gembira.
Walau kita tidak
mempunyai kemampuan yang memadai, tidak mampu berbicara dengan baik, masih
muda, kita mempunyai pengalaman kegembiraan dalam hidup kita. Pengalaman
kegembiraan dan kebahagiaan hidup ini menjadi bahan dan cara warta kabar
gembira yang baik. Mengisahkan pengalaman kebahagiaan ini membantu pendengar
untuk menemukan kehadiran kasih Tuhan di dalam kehidupan. Dengan begitu siapa
pun dari kita bisa menjadi biji sesawi yang tumbuh dan memberikan ketentraman
sekaligus menjadi ragi yang mampu mengolah adonan kehidupan. Mari dari yang
kecil dan tak berdaya kita hadirkan kisah-kisah kasih Tuhan.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
bagaikan biji sesawi. Biji itu ditanam. Tumbuh. Makin besar. Burung-burung pun
bertengger padamu.
Refleksi:
Apa yang
mengganggumu untuk mewartakan kabar baik dan bagaimana mengatasinya?
Doa:
Tuhan, ada banyak
kebahagiaan yang kauberikan dalam hidupku. Semoga aku mampu membagikannya
karena di dalamnya terasa kasihMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan berbagi
kabar kebahagiaan yang meneguhkan keyakinan kepada Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment