Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, October 26, 2015

Sabda Hidup

Selasa, 27 Oktober 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Rm. 8:18-25; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 13:18-21. BcO Yer. 36:1-10,21-32

Lukas 13:18-21: 
18 Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." 20 Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Renungan:
Kerajaan Allah diumpamakan Yesus seperti biji sesawi yang bertumbuh dan ragi yang mengurapi adonan. Walau kecil ia bertumbuh menjadi pohon yang besar dan menjadi tempat bernaung bagi banyak burung. Ragi walau hanya sedikit tapi mampu mengubah adonan terigu menjadi bahan yang siap untuk dibuat menjadi kue.
Sering orang merasa tidak mempunyai apa-apa untuk mewartakan kabar gembira. Ia merasa pengetahuannya tidak cukup, tidak mampu berbicara, masih muda dan lain-lain. Perasaan itu sering menghambat pelaksanaan tugasnya sebagai pewarta kabar gembira.
Walau kita tidak mempunyai kemampuan yang memadai, tidak mampu berbicara dengan baik, masih muda, kita mempunyai pengalaman kegembiraan dalam hidup kita. Pengalaman kegembiraan dan kebahagiaan hidup ini menjadi bahan dan cara warta kabar gembira yang baik. Mengisahkan pengalaman kebahagiaan ini membantu pendengar untuk menemukan kehadiran kasih Tuhan di dalam kehidupan. Dengan begitu siapa pun dari kita bisa menjadi biji sesawi yang tumbuh dan memberikan ketentraman sekaligus menjadi ragi yang mampu mengolah adonan kehidupan. Mari dari yang kecil dan tak berdaya kita hadirkan kisah-kisah kasih Tuhan.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu bagaikan biji sesawi. Biji itu ditanam. Tumbuh. Makin besar. Burung-burung pun bertengger padamu.

Refleksi:
Apa yang mengganggumu untuk mewartakan kabar baik dan bagaimana mengatasinya?

Doa:
Tuhan, ada banyak kebahagiaan yang kauberikan dalam hidupku. Semoga aku mampu membagikannya karena di dalamnya terasa kasihMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan berbagi kabar kebahagiaan yang meneguhkan keyakinan kepada Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment