Kamis, 29 Oktober
2015
St. Gaetano
Errico, Mikael Rua
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Rm. 8:31b-39;
Mzm. 109:21-22,26-27,30-31; Luk. 13:31-35. BcO Yer. 27:1-15
Lukas
13:31-35:
31 Pada waktu itu
datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah,
tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." 32 Jawab
Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku
mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari
yang ketiga Aku akan selesai. 33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus
meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau
tidak di Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan
melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu
mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di
bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 35 Sesungguhnya rumahmu ini akan
ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan
melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan!"
Renungan:
Orang Farisi
memberitahu Yesus bahwa Herodes hendak membunuhnya dan meminta Yesus untuk
menyingkir. Namun Yesus yakin bahwa kematianNya bukan di situ. Maka Ia pun
tetap memberikan pengajaran di sana.
Peringatan orang
itu memang perlu. Namun keyakinan kita atas sesuatu memungkinkan kita menyikapi
peringatan tersebut dengan bijak. Keyakinan ini yang membuat kita mampu terus
berjalan dan bergerak.
Kadang kita
mundur kala menerima peringatan, terutama yang mengancam hidup kita. Hati kita
menjadi ciut dan tidak berani bergerak, cenderung menghindar. Pada saat seperti
itu rasanya kita perlu membangun keyakinan diri kita. Dengan bergitu kita bisa
menyikapi situasi yang ada dengan bijak.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
berada dalam ancaman tertentu. Hadapilah ancaman itu dengan kata dan sikap yang
bijak.
Refleksi:
Bagaimana
menyikapi ancaman?
Doa:
Bapa, kuatkanlah
hatiku supaya mampu menyikapi peringatan dan ancaman dengan bijak. Amin.
Perutusan:
Aku akan tenang
dan bijak menyikapi hal-hal yang menantang. -syukur2910+nasp-
0 comments:
Post a Comment