Minggu, 04 Oktober 2015
Hari Minggu
Biasa XXVII,
St. FRANSISKUS dr ASISI
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 2:18-24; Mzm.
128:1-2,3,4-5,6; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-16 (Mrk. 10:2-12). BcO Yes. 22:1-14.
Markus
10:2-16:
2 Maka datanglah
orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya:
"Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" 3 Tetapi
jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" 4 Jawab
mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat
cerai." 5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran
hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. 6 Sebab pada awal
dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, 7 sebab itu laki-laki
akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, 8 sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. 9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia." 10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula
kepada Yesus tentang hal itu. 11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa
menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam
perzinahan terhadap isterinya itu. 12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya
dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah." 13 Lalu orang membawa
anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi
murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia
marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Allah. 15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka
Ia memberkati mereka.
Renungan:
Bacaan hari ini sering
dibacakan dalam pemberkatan perkawinan. Kemungkinan para pengantin mau
mengingatkan dirinya bahwa ikatan mereka disatukan oleh Allah sendiri. Maka
mereka yang menikah layak menjaga kesatuan ikatan mereka.
Satu hal yang cukup
menarik hati saya yaitu kala Yesus mengatakan, "Dan jika si isteri
menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah"
(Mrk 10:12). Hal ini menarik karena pada masaNya, di mana orang hanya memandang
dan menghitung lelaki, Yesus memasukkan perempuan dalam perhitungannya. Bagi
kita sekarang mungkin hal tersebut terasa biasa. Namun pada jaman Yesus hal itu
sudah sangat luar biasa. Suatu pandangan yang revolusioner.
Yesus melihat bahwa usaha
menjaga rumah tangga menjadi tanggungjawab pihak lelaki maupun perempuan.
Mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Kesepakatan yang telah dibuat
perlu dijaga oleh kedua belah pihak.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu hadir
dalam suatu pernikahan. Dengarkan baik-baik janji nikah yang diungkapkan
pasangan tersebut. Resapkanlah itu dalam batinmu.
Refleksi:
Bagaimana anda
menyuarakan dan menghadirkan kesetaraan laki-laki dan perempuan?
Doa:
Ya Tuhan berkatilah
keluarga-keluarga jemaatMu. Satukanlah mereka dan peliharalah ikatan kasih
mereka. Amin.
Perutusan:
Aku akan berdoa bagi
keutuhan keluarga. -nasp-
0 comments:
Post a Comment