Senin, 19 Oktober
2015
St. Yohanes de
Br?beuf & Isaac Jogues, St. Paulus dr Salib
warna liturgi Hijau
Bacaan
Rm. 4:20-25; MT
Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21. BcO Nah. 1:1-8; 3:1-7,12-15a
Lukas
12: 13-21:
13 Seorang dari
orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku
supaya ia berbagi warisan dengan aku." 14 Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara
atas kamu?" 15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan
waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 16 Kemudian Ia
mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya,
tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang
harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan
hasil tanahku. 18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan
menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 19 Sesudah itu aku
akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk
bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah! 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh,
pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan
Allah."
Renungan:
Orang tua selalu
berusaha agar anak-anaknya tetap terjamin hidupnya. Tidak jarang mereka pun
menyediakan warisan. Namun seringkali warisan itu malah menjadi persoalan
tersendiri pada saat orang tuanya meninggal. Anak-anak malah bertengkar karena
warisan. Dan tidak sedikit kisah di mana anak-anak tercerai berai gara-gara
warisan.
Orang pun datang
kepada Yesus dan meminta Yesus agar berkata kepada saudaranya untuk berbagi
warisan. Yesus pun mengingatkan agar berhati-hati pada ketamakan (lih Luk
12:15). Ketamakan ini yang akan membuat orang malah sengsara hidupnya.
Kita perlu
sungguh menghargai apa yang telah disiapkan orang tua kita untuk diri kita.
Kita pun perlu sungguh belajar apa yang disiapkan itu bisa kita sikapi dengan
baik. Tentu akan sangat indah kalau apa yang diwariskan bisa kita kembangkan
bukan malah dihilangkan, apalagi membuat kita tercerai berai.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Ingatlah warisan yang telah diberikan orang tuamu kepadamu dan
saudara-saudaramu. Pikirkan langkah-langkah untuk menjaga dan mengembangkannya.
Refleksi:
Bagaimana anda
menjaga dan memelihara warisan yang kauterima?
Doa:
Tuhan, satukanlah
hati kami untuk menjaga warisan baik yang diberikan orang tua kami. Semoga kami
sungguh bisa menjaga dan memeliharanya dengan baik. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
diri dari godaan ketamakan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment